eza71
Beriman kepada sifat-sifat Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt mempunyai sifat-sifat baik itu sifat-sifat waijib Allah,sifat Jaiz Allah maupun sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah Swt
8 votes Thanks 17
AlwiRizal
Sifat wajib bagi Allah ada 13, yaitu : 1. Wujud Allah bersifat wujud (ada), mustahil tidak ada (‘adam). Adanya Allah dibuktikan dengan akal, dengan melihat dan memikirkan semua yang ada/terjadi di alam semesta. Perhatikan firman Allah dalam surat Al An’am ayat 102 yang Artinya :” (Yang memiliki sifat-sifat) yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu.” 2. Qidam Allah bersifat qidam (terdahulu), mustahil didahului ( hudus ). Contoh sederhana : tukang, tentu lebih dahulu ada dibandingkan rumah yang dibuatnya. Allah Maha Azali maksudnya sudah ada sebelum adanya sesuatu dan akan terus ada. Firman Allah dalam surat Al Hadid ayat 3 yang Artinya : “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” [1452] Yang dimaksud dengan : yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada, yang akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
3. Baqa Allah bersifat baqa (kekal), mustahil binasa (fana). Allah sebagai pencipta makhluk bersifat kekal, tidak berubah-ubah, tidak mati dan tidak pula binasa. Firman Allah dalam surat Ar Rohman ayat 26-27 yang Artinya : 26. “semua yang ada di bumi itu akan binasa.” 27. “dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
4. Mukhalafatul lil hawaditsi Allah bersifat mukhalafatul lil hawaditsi (berbeda dari semua makhluk), mustahil Allah ada yang menyamai ( Mumatsalah lil hawaditsi). Allah berbeda sifatnya dengan semua makhluk. Firman Allah dalam surat Asy- Syura ayat 11 yang Artinya : “… tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar dan Melihat.” 5. Qiyamuhu binafsihi Allah bersifat qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri ), mustahil bergantung pada sesuatu (ihtiyaju bighairihi). Allah tidak memerlukan bantuan dan juga tidak ada yang dapat membantunya. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 2 yang Artinya : ”…dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”
6. Wahdaniyah Allah bersifat wahdaniyah (Esa), mustahil berbilang (ta’adud). Esa dalam dzat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Firman Allah dalam surat Al Ikhlas ayat 1 yang Artinya : “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”
7. Qodrat Allah bersifat qodrat (Maha Kuasa), mustahil lemah (‘ajzun). Kekuasaan Allah penuh dan mutlak. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 20 yang Artinya : “Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
8. Iradat Allah bersifat iradat (berkehendak), mustahil terpaksa (karaha). Artinya Allah dalam menjadikan segala sesuatu menurut rencana dan kehendak-Nya. Firman Allah dalam surat Yaasiiin ayat 82 yang Artinya : “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.”
9. Ilmu Allah bersifat Ilmu (Maha Mengetahui), mustahil bodoh (jahlu). Ilmu Allah tidak ada batasnya. Firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 16 yang Artinya : “Padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
10. Hayat Allah bersifat hayyun (hidup), mustahil mati (mautu). Hidupya Allah sempurna, tidak seperti hidupnya makhluk yang akan mengalami mati. Firman Allah dalam surat Al Furqaan ayat 58 yang Artinya : “dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
11. Sama’ Allah bersifat sama’ (mendengar), mustahil Allah tuli (summu). Semua suara didengar Allah. Firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 76 yang Artinya : “Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
12. Bashar Allah bersifat bashar (melihat), mustahil Allah buta (a’ma). Allah melihat apa saja yang ada di alam ini. Firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 18 yang Artinya : “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” 13. Kalam Allah bersifat kalam (berfirman), mustahil bisu (bukmun). Perkataan Allah sempurna, seperti yang berwujud Al-Qur’an. Firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 164 yang Artinya : “dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung[381].” [381] Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang Rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu Mi’raj.
1. Wujud
Allah bersifat wujud (ada), mustahil tidak ada (‘adam).
Adanya Allah dibuktikan dengan akal, dengan melihat dan memikirkan semua yang ada/terjadi di alam semesta. Perhatikan firman Allah dalam surat Al An’am ayat 102 yang
Artinya :” (Yang memiliki sifat-sifat) yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu.”
2. Qidam
Allah bersifat qidam (terdahulu), mustahil didahului ( hudus ).
Contoh sederhana : tukang, tentu lebih dahulu ada dibandingkan rumah yang dibuatnya. Allah Maha Azali maksudnya sudah ada sebelum adanya sesuatu dan akan terus ada. Firman Allah dalam surat Al Hadid ayat 3 yang
Artinya : “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
[1452] Yang dimaksud dengan : yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada, yang akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
3. Baqa
Allah bersifat baqa (kekal), mustahil binasa (fana).
Allah sebagai pencipta makhluk bersifat kekal, tidak berubah-ubah, tidak mati dan tidak pula binasa. Firman Allah dalam surat Ar Rohman ayat 26-27 yang
Artinya :
26. “semua yang ada di bumi itu akan binasa.”
27. “dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
4. Mukhalafatul lil hawaditsi
Allah bersifat mukhalafatul lil hawaditsi (berbeda dari semua makhluk), mustahil Allah ada yang menyamai ( Mumatsalah lil hawaditsi). Allah berbeda sifatnya dengan semua makhluk. Firman Allah dalam surat Asy- Syura ayat 11 yang
Artinya : “… tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar dan Melihat.”
5. Qiyamuhu binafsihi
Allah bersifat qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri ), mustahil bergantung pada sesuatu (ihtiyaju bighairihi). Allah tidak memerlukan bantuan dan juga tidak ada yang dapat membantunya. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 2 yang
Artinya : ”…dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”
6. Wahdaniyah
Allah bersifat wahdaniyah (Esa), mustahil berbilang (ta’adud).
Esa dalam dzat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Firman Allah dalam surat Al Ikhlas ayat 1 yang
Artinya : “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”
7. Qodrat
Allah bersifat qodrat (Maha Kuasa), mustahil lemah (‘ajzun).
Kekuasaan Allah penuh dan mutlak. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 20 yang
Artinya : “Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
8. Iradat
Allah bersifat iradat (berkehendak), mustahil terpaksa (karaha).
Artinya Allah dalam menjadikan segala sesuatu menurut rencana dan kehendak-Nya.
Firman Allah dalam surat Yaasiiin ayat 82 yang
Artinya : “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.”
9. Ilmu
Allah bersifat Ilmu (Maha Mengetahui), mustahil bodoh (jahlu).
Ilmu Allah tidak ada batasnya. Firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 16 yang
Artinya : “Padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
10. Hayat
Allah bersifat hayyun (hidup), mustahil mati (mautu).
Hidupya Allah sempurna, tidak seperti hidupnya makhluk yang akan mengalami mati.
Firman Allah dalam surat Al Furqaan ayat 58 yang
Artinya : “dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
11. Sama’
Allah bersifat sama’ (mendengar), mustahil Allah tuli (summu).
Semua suara didengar Allah. Firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 76 yang
Artinya : “Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
12. Bashar
Allah bersifat bashar (melihat), mustahil Allah buta (a’ma).
Allah melihat apa saja yang ada di alam ini. Firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 18 yang
Artinya : “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
13. Kalam
Allah bersifat kalam (berfirman), mustahil bisu (bukmun).
Perkataan Allah sempurna, seperti yang berwujud Al-Qur’an. Firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 164 yang
Artinya : “dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung[381].”
[381] Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang Rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu Mi’raj.