Berbagai prestasi buruk telah didapat Indonesia berkenaan dengan sampah. Menurut data International Earth Science Information Network pada tahun 2012, Indonesia masuk dalam 10 besar negara terkotor di Dunia. Selain itu, berdasarkan riset KLHK tahun 2016, Indonesia merupakan negara peringkat ke-2 penghasil sampah plastik terbesar di laut. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mengelola sampahnya dengan baik.
Masalah pengelolaan sampah bukan hanya salah Permerintah. Berdasarkan UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, setiap orang wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Namun faktanya, berdasarkan data BPS sekitar 72 persen masyarakat Indonesia belum peduli dengan sampah. Masih bersumber dari data BPS, hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya sementara 66,8 persen lainnya menangani sampah dengan cara di bakar. Cara penanganan sampah dengan membakar bukanlah cara yang berwawasan lingkungan, dan tentunya menyalahi undang-undang.
Tidak pedulinya masyarkat Indonesia terhadap sampah dapat membahayakan lingkungan. Membuang sampah sembarang dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit. Membuang sampah sembarangan juga dapat mencemari air dan udara serta dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat membunuh hewan. Hal ini seperti yang terjadi pada kasus paus mati di Wakatobi, di dalam perut paus tersebut ditemukan 40 Kg sampah plastik. Jika kondisi ini terus berlanjut, ekosistem alam akan terganggu dan dapat mempunahkan berbagai macam mahluk hidup.
Masalah lainnya adalah masih banyaknya masyarakat yang membakar sampah plastik. Membakar sampah plastik merupakan tindakan yang berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan. Pembakaran sampah plastik akan menghasilkan karbonmonoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja sel darah merah. Pada kasus pabrik-pabrik tahu yang
Penjelasan:
jadikan jawaban tercerdas ya...pliss...
0 votes Thanks 0
tika41511
bisa disingkat ngga kaa ko jawaban nya sangat bnyk
Jawaban:
Masalah Sampah di Indonesia
Berbagai prestasi buruk telah didapat Indonesia berkenaan dengan sampah. Menurut data International Earth Science Information Network pada tahun 2012, Indonesia masuk dalam 10 besar negara terkotor di Dunia. Selain itu, berdasarkan riset KLHK tahun 2016, Indonesia merupakan negara peringkat ke-2 penghasil sampah plastik terbesar di laut. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mengelola sampahnya dengan baik.
Masalah pengelolaan sampah bukan hanya salah Permerintah. Berdasarkan UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, setiap orang wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Namun faktanya, berdasarkan data BPS sekitar 72 persen masyarakat Indonesia belum peduli dengan sampah. Masih bersumber dari data BPS, hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya sementara 66,8 persen lainnya menangani sampah dengan cara di bakar. Cara penanganan sampah dengan membakar bukanlah cara yang berwawasan lingkungan, dan tentunya menyalahi undang-undang.
Tidak pedulinya masyarkat Indonesia terhadap sampah dapat membahayakan lingkungan. Membuang sampah sembarang dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit. Membuang sampah sembarangan juga dapat mencemari air dan udara serta dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat membunuh hewan. Hal ini seperti yang terjadi pada kasus paus mati di Wakatobi, di dalam perut paus tersebut ditemukan 40 Kg sampah plastik. Jika kondisi ini terus berlanjut, ekosistem alam akan terganggu dan dapat mempunahkan berbagai macam mahluk hidup.
Masalah lainnya adalah masih banyaknya masyarakat yang membakar sampah plastik. Membakar sampah plastik merupakan tindakan yang berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan. Pembakaran sampah plastik akan menghasilkan karbonmonoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja sel darah merah. Pada kasus pabrik-pabrik tahu yang
Penjelasan:
jadikan jawaban tercerdas ya...pliss...