Pada beberapa penggalan puisi, kita bisa menjumpai keindahan pencitraan dan majas. Berikut adalah uraiannya:
1. Pencitraan
Pencitraan adalah teknik penyampaian pesan dengan gambaran visual atau imajinatif agar pembaca mampu membayangkan situasi atau objek yang dimaksud oleh si pembuat puisi. Beberapa contoh pencitraan yang dapat dijumpai dalam puisi "Belum Selesai" adalah sebagai berikut:
- "Karena sekolah kami belum selesai" mencerminkan situasi pendidikan yang belum sempurna.
- "anak-cucu kami sudah banyak" menggambarkan dirinya dan pasangannya sebagai sepasang orangtua yang memiliki banyak cucu dan keturunan.
2. Majas
Majas adalah penggunaan bahasa dengan gaya tidak langsung untuk mewakili suatu aspek tertentu dari karya sastra. Pada puisi "Belum Selesai," terdapat satu majas yang digunakan:
- Metafora
Metafora adalah majas pengalihan pikiran atau perpindahan makna yang digunakan untuk membandingkan atau memetaphor-kan dua hal yang tidak lazim. Contoh metafora pada puisi ini adalah "Tetapi di dalam jiwa anak-cucu kami sudah banyak." Artinya, meskipun kedua orang tua belum resmi menikah, mereka merasa sudah memiliki banyak anak dan cucu dalam pikiran mereka, sebagai suatu penggambaran yang tidak langsung namun kuat akan kebahagiaan dan pemenuhan perspektif hidup mereka.
Jawaban:
Pada beberapa penggalan puisi, kita bisa menjumpai keindahan pencitraan dan majas. Berikut adalah uraiannya:
1. Pencitraan
Pencitraan adalah teknik penyampaian pesan dengan gambaran visual atau imajinatif agar pembaca mampu membayangkan situasi atau objek yang dimaksud oleh si pembuat puisi. Beberapa contoh pencitraan yang dapat dijumpai dalam puisi "Belum Selesai" adalah sebagai berikut:
- "Karena sekolah kami belum selesai" mencerminkan situasi pendidikan yang belum sempurna.
- "anak-cucu kami sudah banyak" menggambarkan dirinya dan pasangannya sebagai sepasang orangtua yang memiliki banyak cucu dan keturunan.
2. Majas
Majas adalah penggunaan bahasa dengan gaya tidak langsung untuk mewakili suatu aspek tertentu dari karya sastra. Pada puisi "Belum Selesai," terdapat satu majas yang digunakan:
- Metafora
Metafora adalah majas pengalihan pikiran atau perpindahan makna yang digunakan untuk membandingkan atau memetaphor-kan dua hal yang tidak lazim. Contoh metafora pada puisi ini adalah "Tetapi di dalam jiwa anak-cucu kami sudah banyak." Artinya, meskipun kedua orang tua belum resmi menikah, mereka merasa sudah memiliki banyak anak dan cucu dalam pikiran mereka, sebagai suatu penggambaran yang tidak langsung namun kuat akan kebahagiaan dan pemenuhan perspektif hidup mereka.