stefani1124
Hong-hongan adalah permainan yang merupakan permainan yang membutuhkan beberapa orang yang sifatnya mencari dan yang lain bersembunyi dimulai dengan menyiapkan alatnya yaitu berupa batok kelapa yang sudah di belah, bilah bambu untuk memukul batok kelapa tersebut. Permainan yang menngunakan alat di pedesaan wilayah Priangan hampir semua ada. Pada permainanya pertama harus ditentukan dahulu siapa yang menjadi "ucing" atau yang kebagian mencari temannya dan menjaga batok kelapa tersebut.
Berbagai macam cara untuk menentukan siapa yang menjadi "ucing" salah satunya yaitu dengan menggunakan bait yang dilagukan yang tiap potongan katanya ditunjuk kepada salah seorang dan yang terakhir ditunjuk pas lagu berakhir dialah yang menjadi "ucing" yang bertugas menjadi pencari dan sekaligus menjaga batok. Salah satu lagunya yaitu: Jong-jang ma-yang tam-pe-fe tam-pa ge-dang Bo-rgen tie-yeng. di-be-re bun-tut be-fang Atau 8an-ben-ban-ta a- ya u-cing na- ka-re-ta ba-kaf u-cing bu-dak e-ta
Setelah salah seorang menjadi penjaga maka yang lainnya berlarian mencari tempat bersembunyi tetapi tidak terlalu jauh karena kalau sang "kucing" ini lengah maka pemain tersebut berhak menendang batok tersebut. Si kucing pun kalau dia melihat seorang yang bersembunyi cepat memanggil nama orang yang sembunyi tersebut dan meneriakan kata "Hong" sambiI memukulkan pemukul ke batok kelapa tersebut.
Maka si pemain yang dipanggil tersebut dia kalah dan pasti menjadi "ucing" selanjutnya. kalau penjaga tersebut lengah dan seseorang berhasil menendang batok tersebut, maka yang tadi sudah ketahuan punya hak untuk sembunyi lagi. Begitulah sampai semuanya ditemukan oleh "ucing" dan setelah Semua selesai maka yang paling dahulu terlihat dia yang menjadi "ucing"selanjutnya. Kalau seorang "ucing" yang tidak terlalu jauh dari "batoknya" karena takut di tendang maka teman-temannya menyebut nya sebagai "kurung batok" jadi kurang dalam menjelajahi dalam mencari tempat persembunyian temannya.
Berbagai macam cara untuk menentukan siapa yang menjadi "ucing" salah satunya yaitu dengan menggunakan bait yang dilagukan yang tiap potongan katanya ditunjuk kepada salah seorang dan yang terakhir ditunjuk pas lagu berakhir dialah yang menjadi "ucing" yang bertugas menjadi pencari dan sekaligus menjaga batok. Salah satu lagunya yaitu: Jong-jang ma-yang tam-pe-fe tam-pa ge-dang Bo-rgen tie-yeng. di-be-re bun-tut be-fang Atau 8an-ben-ban-ta a- ya u-cing na- ka-re-ta ba-kaf u-cing bu-dak e-ta
Setelah salah seorang menjadi penjaga maka yang lainnya berlarian mencari tempat bersembunyi tetapi tidak terlalu jauh karena kalau sang "kucing" ini lengah maka pemain tersebut berhak menendang batok tersebut. Si kucing pun kalau dia melihat seorang yang bersembunyi cepat memanggil nama orang yang sembunyi tersebut dan meneriakan kata "Hong" sambiI memukulkan pemukul ke batok kelapa tersebut.
Maka si pemain yang dipanggil tersebut dia kalah dan pasti menjadi "ucing" selanjutnya. kalau penjaga tersebut lengah dan seseorang berhasil menendang batok tersebut, maka yang tadi sudah ketahuan punya hak untuk sembunyi lagi. Begitulah sampai semuanya ditemukan oleh "ucing" dan setelah Semua selesai maka yang paling dahulu terlihat dia yang menjadi "ucing"selanjutnya. Kalau seorang "ucing" yang tidak terlalu jauh dari "batoknya" karena takut di tendang maka teman-temannya menyebut nya sebagai "kurung batok" jadi kurang dalam menjelajahi dalam mencari tempat persembunyian temannya.
semoga membantu^^