Apa manfaat gerak pada tumbuhan dan hubungannya kepada Tuhan YME ??
Faisah
Penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis. Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim. Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum- kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yang dikatakannya. Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Alquran yang berbunyi: "Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun," (QS Isra: 44). Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris. Selang beberapa hari setelah peristwa itu, Profesor William berceramah di Universitas Carnegie Mellon. Ia mengatakan: "Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," demikian ungkapan William.
sebuah tim ilmuwan Amerika
Serikat tentang suara halus
yang tidak bisa didengar oleh
telinga biasa (ulstrasonik), yang
keluar dari tumbuhan. Suara
tersebut berhasil disimpan dan
direkam menggunakan alat
perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran
ultrasonik kemudian diubah
menjadi menjadi gelombang
elektrik optik yang dapat
ditampilkan ke layar monitor.
Dengan teknologi ini, getaran
ultrasonik tersebut dapat
dibaca dan dipahami, karena
suara yang terekam menjadi
terlihat pada layar monitor
dalam bentuk rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa
hasil penemuan mereka ke
hadapan tim peneliti Inggris di
mana salah seorangnya adalah
peneliti muslim.
Yang mengejutkan, getaran
halus ultrasonik yang
tertransfer dari alat perekam
menggambarkan garis-garis
yang membentuk lafadz Allah
dalam layar. Para ilmuwan
Inggris ini lantas terkagum-
kagum dengan apa yang
mereka saksikan.
Peniliti muslim ini lalu
mengatakan jika temuan
tersebut sesuai dengan
keyakinan kaum muslimin sejak
1400 tahun yang lalu. Para
ilmuwan AS dan tim peneliti
Inggris yang mendengar
ucapan itu lalu memintanya
untuk menjelaskan lebih dalam
maksud yang dikatakannya.
Sang peneliti muslim kemudian
membaca ayat dalam Alquran
yang berbunyi:
"Bertasbih kepada-Nya langit
yang tujuh, dan bumi (juga),
dan segala yang ada di
dalamnya. Dan tidak ada suatu
pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi
kamu tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun, lagi
Maha Pengampun," (QS Isra:
44).
Setelah menjelaskan tentang
Islam dan ayat tersebut, sang
peneliti muslim itu memberikan
hadiah berupa mushaf Alquran
dan terjemahanya kepada
Profesor William, salah satu
anggota tim peneliti Inggris.
Selang beberapa hari setelah
peristwa itu, Profesor William
berceramah di Universitas
Carnegie Mellon. Ia mengatakan:
"Dalam hidupku, aku belum
pernah menemukan fenomena
semacam ini selama 30 tahun
menekuni pekerjaan ini, dan
tidak ada seorang ilmuwan pun
dari mereka yang melakukan
pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari
fenomena ini. Begitu pula tidak
pernah ditemukan kejadian
alam yang bisa menafsirinya.
Akan tetapi, satu-satunya tafsir
yang bisa kita temukan adalah
dalam Alquran. Hal ini tidak
memberikan pilihan lain buatku
selain mengucapkan
Syahadatain," demikian
ungkapan William.