Lagu “Sepasang Mata Bola” bermakna tentag serang pejuang yang harus meninggalkan kota Jakarta, demi untuk berjuang di Yogyakarta yang menjadi ibukota sementara Indonesia saat masa perjuangan. Di Yogyakarta, dari keretanya sang pejuang melihat sepasang mata yang seolah memintanya untuk berjuang melawan penjajahan dan menjaga kemerdekaan Indonesia, dari penjajah yang disebut dalam lagu sebagai “sang angkara murka”.
Pada masa itu, kota Jakarta sedang diduki penjajah Belanda yang kembali dalam bentuk NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie) atau Administrasi Hindia Belanda yang membonceng tentara Sekutu yang melucuti dan memulangkan tentara Jepang yang telah kalah Perang Dunia II.
Dalam lagu ini, Ismail Marzuki hendak memberikan semangat pada para pejuang yang rela menempuh jarak jauh demi mempertahankanIndonesia.
Ismail Marzuki dikenal sangat nasionalistis, pernah memilih menjadi penjual gado-gado dengan istrinya, daripada bekerja sama dengan NICA yang ingin mengembalikan penjajahan pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Di antara karyanya yang paling terkenal selain lagu “Sepasang Mata Bola”, adalah lagu "Gugur Bunga" dan "Rayuan Pulau Kelapa".
Lagu "Gugur Bunga" yang diciptakanya sekarang menjadi lagu untuk mengenang para pahlawan yang tewas memperjuangkan kemerdekaan. Sementara lagu "Rayuan Pulau Kelapa" adalah berisi tentang keindahan alam Indonesia, seperti alam, kepulauan, dan pantainya.
Kelas: VII
Mata Pelajaran: PPKN
Materi: Lagu Nasional
Kata Kunci: Lagu “Sepasang Mata Bola”
Pembahasan:
Lagu “Sepasang Mata Bola” bermakna tentag serang pejuang yang harus meninggalkan kota Jakarta, demi untuk berjuang di Yogyakarta yang menjadi ibukota sementara Indonesia saat masa perjuangan. Di Yogyakarta, dari keretanya sang pejuang melihat sepasang mata yang seolah memintanya untuk berjuang melawan penjajahan dan menjaga kemerdekaan Indonesia, dari penjajah yang disebut dalam lagu sebagai “sang angkara murka”.
Pada masa itu, kota Jakarta sedang diduki penjajah Belanda yang kembali dalam bentuk NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie) atau Administrasi Hindia Belanda yang membonceng tentara Sekutu yang melucuti dan memulangkan tentara Jepang yang telah kalah Perang Dunia II.
Dalam lagu ini, Ismail Marzuki hendak memberikan semangat pada para pejuang yang rela menempuh jarak jauh demi mempertahankanIndonesia.
Ismail Marzuki dikenal sangat nasionalistis, pernah memilih menjadi penjual gado-gado dengan istrinya, daripada bekerja sama dengan NICA yang ingin mengembalikan penjajahan pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Di antara karyanya yang paling terkenal selain lagu “Sepasang Mata Bola”, adalah lagu "Gugur Bunga" dan "Rayuan Pulau Kelapa".
Lagu "Gugur Bunga" yang diciptakanya sekarang menjadi lagu untuk mengenang para pahlawan yang tewas memperjuangkan kemerdekaan. Sementara lagu "Rayuan Pulau Kelapa" adalah berisi tentang keindahan alam Indonesia, seperti alam, kepulauan, dan pantainya.