Kata kunci: Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosuwiryo, perundingan Renville
Jawaban:
Latar belakang diproklamasikanya negara islam indonesia (NII) oleh S.M. Kartosuwiryo ialah karena ketidakpuasan terhadap hasil perundingan Renville.
Perundingan Renville diadakan pada 17 Januari 1948. Akibat dari persetujuan itu, wilayah Indonesia yang diakui Belanda semakin sempit dan pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas wilayah-wilayah yang dikuasainya hingga terbentuk Negara Republik Indonesia Serikat(RIS). Selain wilayah kedaulatan RI berkurang, tentara gerilyawan RI yang berada diluar garis demarkasi Van Mook harus ditarik mundur.
Pembahasan:
Menurut A. Ruhimat dalam Biografi S.M. Kartosoewirjo, SMK lahir di tengah pencerahan di Hindia Belanda. Pada 1919, SMK mengikuti orangtuanya ke Bojonegoro. Saat perpindahan ke Bojonegoro inilah SMK bertemu dengan Notodiharjo, tokoh Muhammadiyah yang kemudian menanamkan banyak aspek kemodernan Islam ke dalam pola pikirnya. Ini menjadi satu-satunya ajaran Islam yang diterima oleh SMK, selebihnya ia mengenyam pendidikan Belanda yang sekuler.
Setelah menamatkan sekolah di ELS (Europeesche Lagere School) pada 1923, SMK pindah ke Surabaya melanjutkan studinya di sekolah kedokteran kolonial di Surabaya, Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS). Di NIAS inilah SMK terjun ke dalam dunia pergerakan, yakni dengan bergabung dalam Jong Java pada 1923.
Kartosoewirjo berkenalan dengan ketua Partai Sjarikat Islam (PSI) yakni Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dan kemudian pada September 1927 SMK ditawari menjadi sekretaris pribadinya.
Perundingan Renville merupakan kelanjutan dari pembentukan Komosi Tiga Negara atas prakarsa Amerika. Perundingan tersebut antara Indonesia dan Belanda dilaksanakan di atas kapal RENVILLE milik Amerika Serikat. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin dan pihak Belanda dipimpin oleh Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
Hasil keputusan perundingan Renville adalah:
1)Daerah RI yang diduduki Belanda sebgai hasil Agresi Militer Belanda I harus diakui sebgai daerah pendudukan Belanda.
2)Pasukan Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus ditarik.
3)Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia dan berakhir setelah kedaulatan diserahkan kepada RIS.
4)RI merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS)
5)RIS mempunyai kedudukan yang sejajar dengan Belanda dalam UNI INDONESIA BELANDA.
6) Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
Karena “menolak persetujuan Renville”, maka SEKAR MARIJAN KARTOSUWIRYO menentang penjajah Belanda di Indonesia. Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).
SM. Kartosuwiryo yang memimpin Hizbullah dan Sabillillah bersepakat perlu mengadakan pertemuan 10 dan 11 Februari 1949 di desa Pang Wedasan Kec. Cisayong dalam daerah segitiga : Malangbong, Garut, Tasikmalaya.
Gerakan NII bertujuan menjadikan RI sebagai negara teokrasii dengan AGAMA ISLAM SEBAGAI DASAR NEGARA. Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo dan pasukannya yang terdiri atas Hizbullah dan Sabilillah.
Kartosuwiryo menolak untuk memundurkan pasukannya ke Jawa Tengah dan semenjak itu Kartosuwiryo tidak mengakui keberadaan Republik Indonesia. Kartosuwiryo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).
Pada tanggal 1 April 1962, dilancarkan operasi BHARATAYUDHA untuk menumpas DI/TII Kartosuwiryo.
Pada 22 April 1962 terjadi serangan langsung terhadap pimpinan-pimpinan pusat NII, 24 April 1962 serangan untuk kedua kalinya terhadap pimpinan pusat Negara Islam Indonesia, akibatnya rombongan terpencar-pencar S.M Katosuwiryo tertembak dan terluka dipantatnya dan tanggal 4 Juni 1962. Dalam keadaan sakit parah akhirnya S.M. Kartosuwiryo tertangkap oleh kompi C bataliyon 328 pada kujang II kodam VI / Siliwangi dibawah pimpinan LETDA SUHANDA di kompleks Gunung Gebos malaya Bandung. Selain itu juga penumpasan melalui OPERASI PAGAR BETIS dibawah KOLONEL IBRAHIM AJRIE.
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XII SMA
Kategori: Ancaman Disintegrasi Bangsa
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.5
Kata kunci: Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosuwiryo, perundingan Renville
Jawaban:
Latar belakang diproklamasikanya negara islam indonesia (NII) oleh S.M. Kartosuwiryo ialah karena ketidakpuasan terhadap hasil perundingan Renville.Perundingan Renville diadakan pada 17 Januari 1948. Akibat dari persetujuan itu, wilayah Indonesia yang diakui Belanda semakin sempit dan pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas wilayah-wilayah yang dikuasainya hingga terbentuk Negara Republik Indonesia Serikat(RIS). Selain wilayah kedaulatan RI berkurang, tentara gerilyawan RI yang berada diluar garis demarkasi Van Mook harus ditarik mundur.
Pembahasan:
Menurut A. Ruhimat dalam Biografi S.M. Kartosoewirjo, SMK lahir di tengah pencerahan di Hindia Belanda. Pada 1919, SMK mengikuti orangtuanya ke Bojonegoro. Saat perpindahan ke Bojonegoro inilah SMK bertemu dengan Notodiharjo, tokoh Muhammadiyah yang kemudian menanamkan banyak aspek kemodernan Islam ke dalam pola pikirnya. Ini menjadi satu-satunya ajaran Islam yang diterima oleh SMK, selebihnya ia mengenyam pendidikan Belanda yang sekuler.
Setelah menamatkan sekolah di ELS (Europeesche Lagere School) pada 1923, SMK pindah ke Surabaya melanjutkan studinya di sekolah kedokteran kolonial di Surabaya, Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS). Di NIAS inilah SMK terjun ke dalam dunia pergerakan, yakni dengan bergabung dalam Jong Java pada 1923.
Kartosoewirjo berkenalan dengan ketua Partai Sjarikat Islam (PSI) yakni Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dan kemudian pada September 1927 SMK ditawari menjadi sekretaris pribadinya.
Perundingan Renville merupakan kelanjutan dari pembentukan Komosi Tiga Negara atas prakarsa Amerika. Perundingan tersebut antara Indonesia dan Belanda dilaksanakan di atas kapal RENVILLE milik Amerika Serikat. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin dan pihak Belanda dipimpin oleh Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
Hasil keputusan perundingan Renville adalah:
1)Daerah RI yang diduduki Belanda sebgai hasil Agresi Militer Belanda I harus diakui sebgai daerah pendudukan Belanda.
2)Pasukan Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus ditarik.
3)Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia dan berakhir setelah kedaulatan diserahkan kepada RIS.
4)RI merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS)
5)RIS mempunyai kedudukan yang sejajar dengan Belanda dalam UNI INDONESIA BELANDA.
6) Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
SM. Kartosuwiryo yang memimpin Hizbullah dan Sabillillah bersepakat perlu mengadakan pertemuan 10 dan 11 Februari 1949 di desa Pang Wedasan Kec. Cisayong dalam daerah segitiga : Malangbong, Garut, Tasikmalaya.