Recommend Questions
Triaraisyaa6282
May 2021 | 0 Replies
Konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi seiring meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Keadaan tersebut tentu saja memperbesar tingkat polusi di udara. Untuk itu, perlu adanya upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan cara
Arus Rip dapat terjadi di pantai setiap tempat ada gelombang pecah: di samudera, laut, dan danau besar. Lokasi arus rip dapat diprediksi. Sementara beberapa cenderung terulang kembali selalu di tempat yang sama, orang lain dapat muncul dan menghilang tiba-tiba di berbagai lokasi dekat pantai
Sebuah bentuk arus ini karena ombak memecah mendorong air menuju tanah. Air yang telah mendorong dekat pantai mengalir bersama (sebagai arus pengumpan), dan air ini menemukan tempat di mana ia bisa mengalir kembali ke laut. Air kemudian mengalir keluar di sudut kanan ke pantai dalam arus ketat disebut "leher" dari rip, di mana aliran yang paling cepat. Bila air dalam arus rip mencapai luar garis ombak memecah, aliran kehilangan daya, dan menghilang dalam apa yang dikenal sebagai "kepala" dari rip tersebut. Kadang-kadang sulur kiri-atas saat kemudian benar-benar berbalik kembali menuju pantai. Arus Rip bisa berbahaya untuk orang-orang yang di dalam air. Perenang atau floaters yang terperangkap dalam arus dan yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan air, mungkin panik, atau mungkin knalpot sendiri dengan mencoba berenang langsung terhadap aliran air. Karena faktor-faktor ini, robekan adalah penyebab utama penyelamatan oleh penjaga pantai di pantai, dan di robekan AS bertanggung jawab untuk rata-rata 46 kematian akibat tenggelam setiap tahun.
Arus rip bukanlah hal yang sama seperti arus, meskipun beberapa orang menggunakan istilah yang terakhir ketika mereka berarti arus rip. Berlawanan dengan kepercayaan populer, tidak merobek atau arus dapat menarik seseorang secara vertikal ke bawah dan menahan mereka di bawah permukaan air; Rip hanya membawa benda mengambang, termasuk orang-orang, ke suatu daerah di luar zona gelombang pecah.