Apa hubungan gaya hidup praktis dengan imperialisme
istiara feodalistik dan paternalistik yang sudah diwariskan turun temurun pada manusiaIndonesia hari ini, maka budaya tersebut tidak perlu dilestarikan dengan kata-kata ‘bahwa perubahan tidak akan pernah berhasil’. Perubahan bisa dilakukan dengan mencabut habisseluruh akar sistem yang ada, tidak hanya dengan memotong dahan yang terlihat sakit.Semisal budaya korupsi yang dulu telah menggerogoti VOC hingga bangkrut, dapatdigantikan dengan pemerintahan Hindia Belanda yang relatif bersih dengan waktu yangsingkat sebuah pembuktian bahwa korupsi bukanlah budaya orang Belanda dan Indonesia pun juga bisa melakukan hal yang sama jika menghentikan pelestarian stereotypingterhadap dirinya sendiri.Amerika, negara adikuasa ini harus melakukan revolusi dibidang pendidikan selamakurang lebih 17 tahun sebelum akhirnya mencapai keberhasilan. Begitupula denganIndia, negara miskin yang beberapa tahun terakhir ini mulai merangkak keluar dariketerpurukan ekonominya dengan jalan pendidikan. Finlandia, sebuah negara dengansistem pendidikan yang dianggap terbaik sedunia, telah meninggalkan peningkatan perekonomian berbasis kehutanan dan menggantikannya dengan integrasi antara lembaga pendidikan dan industri sehingga meraih keberhasilan dengan industri Nokia yangmelakukan inovasi tiada henti. Masih banyak lagi contoh negara yang mau melakukanrevolusi pendidikan agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Lalu bagaimanadengan Indonesia yang masih terpuruk dan tidak kunjung mengakhiri keterpurukannya.Sarana-sarana negara-negara kapitalis untuk melakukan imperialisme ekonomi antaralain1. Menyebarkan ide yang berkaitan dengan politik dan ekonomiDi antara ide-ide ekonomi tersebut, adalah ide pembangunan ekonomi dan keadilansosial, agar negara-negara yang baru saja lepas dari penjajahan militer dapat segeramasuk ke perangkap penjajahan ekonomi Amerika. Sebab, pelaksanaan ide-ide itu jelasmembutuhkan banyak dana. Maka dari itu, tertipulah negara-negara tersebut untuk segera mencari hutang luar negeri dan terjerumuslah mereka menjadi negaradengan hutang bertumpuk 2. Mengubah sistem mata uang duniaPresiden Nixon pada tahun 1971 menghapuskan keterkaitan dolar dengan emas,sehingga dolar tak dapat dikonversi lagi menjadi emas. Maka dolar pun menguasaisistem mata uang dunia dan memaksa Jepang dan Jerman mendukung dolar, karenakedua negara tersebut mempunyai cadangan emas sangat besar di dunia3. Membentuk lembaga-lembaga ekonomi InternasionalSejalan dengan ide-ide AS yang menyatakan bahwa politik polarisasi dan blok-blok internasional akan dapat menyulut perang-perang dunia, maka AS bertekadmemantapkan prinsip-prinsip Tata Dunia Baru yang didasarkan pada pembentukanlembaga-lembaga internasional di bidang politik, ekonomi, kesehatan, peradilan, dan pendidikan. Maka lalu berperanlah PBB, Dewan Keamanan, IMF, Bank Dunia,Mahkamah Internasional, dan lembaga-lembaga dunia lainnya.4. Membentuk blok-blok ekonomi, seperti NAFTA dan APECBlok-blok tersebut antara lain terdiri dari AS, Meksiko, Kanada, Australia, NewZealand, Jepang, Korea, dan Indonesia. Sementara itu di sisi lain ada pula Pasar BersamaEropa yang beranggotakan negara-negara Eropa. Peran blok-blok ini untuk bersaingdalam hal dominasi dan perampasan ekonomi tak perlu dibuktikan lagi.Di samping blok-blok itu, telah diselenggarakan pula berbagai konferensi internasionaldan regional untuk mengokohkan dominasi Barat dan memaksakan format-formatekonomi Barat. Konferensi-konferensi seperti ini antara lain adalah kesepakatan GATT,yang berkaitan dengan tarif (bea masuk) dan tuntutan untuk menghapus segala tarif ini pada konferensi di Napoli (Italia) pada tahun 1994.5. Merekayasa Berbagai Perang, Krisis, Kekacauan, dan KerusuhanBerbagai perang dan kerusuhan sengaja disulut oleh Barat di negeri-negeri Islam, sepertiPerang Teluk I (perang Irak-Iran) dan Perang Teluk II yang dimaksudkan untuk menguasai minyak dan mencampuri urusan negeri lain dengan cara membangun pangkalan-pangkalan militer dan zona-zona kemananan di wilayah Irak Utara danSelatan. Negara-negara kapitalis juga mensponsori gerakan- gerakan separatis - seperti gerakanseparatis Kurdi dan Sudan Selatan - dan perang saudara di Afghanistan. Tujuannyaadalah untuk menyiksa bangsa-bangsa tersebut, merampok harta kekayaannya, danmemeratakan kemelaratan dan kerusakan.