Soft kompetency bisa diibaratkan sebagai standar kemampuan seseorang untuk/dalam mengelola setiap proses pekerjaan, dan termasuk di dalamnya adalah membangun interaksi dan komunikasi. Di sisi lain media digital merupakan bagian integral yang ada dalam dunia kerja saat ini, sehingga setiap SDM (sumber daya manusia) yang ada tentu harus mampu mengelola proses-proses kerja yang memang berhubungan dengan media tersebut.
PEMBAHASAN :
Dalam beberapa literatur yang ada menunjukan bahwa kompetensi seseorang dalam dunia kerja bisa kita pisahkan dalam 2 jenis yaitu soft competency dan hard competency. Jika hard competency lebih condong pada kemampuan dan hal-hal yang berbau skill/teknis (analisa, riset, perencanaan) maka soft competency lebih pada membangun perilaku atau attitude dari SDM yang ada, sebagai contohnya tentang kepemimpinan, integritas, prilaku cara komunikasi serta mengelola hubungan antar personal khususnya dalam ruang lingkup media digital seperti surel dan sosial media.
Kedua hal tersebut tentu akan saling berkaitan erat karena pada dasarnya soft competency bisa dibilang merupakan pondasi yang akan membentuk skill atau hard competency yang dimiliki setiap sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi.
JAWABAN :
Soft kompetency bisa diibaratkan sebagai standar kemampuan seseorang untuk/dalam mengelola setiap proses pekerjaan, dan termasuk di dalamnya adalah membangun interaksi dan komunikasi. Di sisi lain media digital merupakan bagian integral yang ada dalam dunia kerja saat ini, sehingga setiap SDM (sumber daya manusia) yang ada tentu harus mampu mengelola proses-proses kerja yang memang berhubungan dengan media tersebut.
PEMBAHASAN :
Dalam beberapa literatur yang ada menunjukan bahwa kompetensi seseorang dalam dunia kerja bisa kita pisahkan dalam 2 jenis yaitu soft competency dan hard competency. Jika hard competency lebih condong pada kemampuan dan hal-hal yang berbau skill/teknis (analisa, riset, perencanaan) maka soft competency lebih pada membangun perilaku atau attitude dari SDM yang ada, sebagai contohnya tentang kepemimpinan, integritas, prilaku cara komunikasi serta mengelola hubungan antar personal khususnya dalam ruang lingkup media digital seperti surel dan sosial media.
Kedua hal tersebut tentu akan saling berkaitan erat karena pada dasarnya soft competency bisa dibilang merupakan pondasi yang akan membentuk skill atau hard competency yang dimiliki setiap sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi.