Apa dampak Perang Dunia 1 terhadap indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial?
fabbyanna
Politik: 1. munculnya negara2 baru seperti polandia, cekoslovakia,kroasia,lugoslavia,hongaria,irak,iran, youdania, mesir, arab saudi, dan cyria (semua negara yg bsa melepas diri dari jajahan) 2. muncul paham2 baru seperti fasisme dari itali, naziisme dari jerman, nasionalisme dari turki, militeralisme dari jepang, dan komunisme dari rusia.
sosial: 1. PD1 butuh perlengkapan hingga mendorong produktivitas industri yg smakin bsar. 2. perang yg brkepnjangan menimbulkn rasa marah, bosan, ngeri, hingga muncul keinginan untuk berdamai. maka dibentuk League of Nations (1919)
ekonomi: 1. timbul krisis ekonomi sperti kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah pada perang, dan sektor2 produksi rusak. 2. over produksi akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yg dilakukan oleh negara2 otoriter 3. terhambatnya pemberian kredit. banyak nasabah yg mnarik depositnya krna trjadi implasai yg sangat tinggi serta bnyak perbankan yg mnarik kmbali pinjamannya. 4. terjadi kekacauan pembayaran. trjadi prbedaan besar dalam nilai mata uang jerman, austria, dan pracis terhadap US$
2. muncul paham2 baru seperti fasisme dari itali, naziisme dari jerman, nasionalisme dari turki, militeralisme dari jepang, dan komunisme dari rusia.
sosial: 1. PD1 butuh perlengkapan hingga mendorong produktivitas industri yg smakin bsar.
2. perang yg brkepnjangan menimbulkn rasa marah, bosan, ngeri, hingga muncul keinginan untuk berdamai. maka dibentuk League of Nations (1919)
ekonomi: 1. timbul krisis ekonomi sperti kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah pada perang, dan sektor2 produksi rusak.
2. over produksi akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yg dilakukan oleh negara2 otoriter
3. terhambatnya pemberian kredit. banyak nasabah yg mnarik depositnya krna trjadi implasai yg sangat tinggi serta bnyak perbankan yg mnarik kmbali pinjamannya.
4. terjadi kekacauan pembayaran. trjadi prbedaan besar dalam nilai mata uang jerman, austria, dan pracis terhadap US$