diahviolin
Kelas: VII Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Masa Prasejarah Kata Kunci: Homo erectus soloensis
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Ciri-ciri Homo erectus soloensis (dahulu dinamakan Pithecanthropus soloensis) adalah: 1. Berusia antara 550 dan 143 ribu tahun 2. Memiliki ukuran otak 1150–1300 cm³ 3. Tengkorak berbentuk landai di bagian atas 4. Memiliki tulang alis yang besar 5. Sudah mengenal peralatan.
Jawaban panjang;
Fosil Solo (Homo erectus soloensis) adalah salah satu jenis manusia purba yang dahulu pernah hidup di Indonesia. Fosil ini sebelumnya diklasifikasikan sebagai "Pithecantropus soloensis" namun sekarang dianggap sebagai subspesies dari Homo erectus, sebagaimana fosil dari Trinil.
Fosil Solo ini ditemukan antara tahun 1931 dan 1933 oleh arkeolog dari Jerman, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Spesimen tunggal dari homomid ini ditemukan dari situs-situs di sepanjang Sungai Solo, di pulau Jawa di Indonesia.
Fosil ini juga biasa disebut fosil Ngandong berdasarkan nama desa di kabupaten Blora, Jaea Tengaj, dekat tempat fosil ini pertama kali ditemukan.
Dibandingkan fosil Homo erectus lain seperti fosil Trinil (Homo erectus erectus atau dulu disebit Pitjecantropus erectus), fosil ini menunjukkan tanda paling muda, dan paling berkembang dengan penemuan adanya peralatan disekitarnya.
Fosol Homo erectus soloensis ini memiliki volume otak yang lebih besar dari fosil Homo erectus lainnya, dengan volume antara 1150–1300 cm³.
Bentuk tulang lengan fosil ini juga lebih langsing. Di lokasi penemuan juga ditemukan bekas alat batu dan sisa hewan yang dimangsa manusia purba ini. Ini menunjukkan bahwa manusia purba ini sudah mengenal peralatan dalam kehidupanya.
Sebagaimana manusia purba lain, fosil ini juga memiliki bentuk tengkorak yang landai di bagian atas. Tulang alisnya tebal dan bentuk mukanya datar, tanpa memiliki dagu.
Fosil ini adalah fosil manusia purba di Jawa yang relatif muda, diperkirakan hidup antara 550 ribu dan 143 ribu tahun yang lali.
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Prasejarah
Kata Kunci: Homo erectus soloensis
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Ciri-ciri Homo erectus soloensis (dahulu dinamakan Pithecanthropus soloensis) adalah:
1. Berusia antara 550 dan 143 ribu tahun
2. Memiliki ukuran otak 1150–1300 cm³
3. Tengkorak berbentuk landai di bagian atas
4. Memiliki tulang alis yang besar
5. Sudah mengenal peralatan.
Jawaban panjang;
Fosil Solo (Homo erectus soloensis) adalah salah satu jenis manusia purba yang dahulu pernah hidup di Indonesia. Fosil ini sebelumnya diklasifikasikan sebagai "Pithecantropus soloensis" namun sekarang dianggap sebagai subspesies dari Homo erectus, sebagaimana fosil dari Trinil.
Fosil Solo ini ditemukan antara tahun 1931 dan 1933 oleh arkeolog dari Jerman, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Spesimen tunggal dari homomid ini ditemukan dari situs-situs di sepanjang Sungai Solo, di pulau Jawa di Indonesia.
Fosil ini juga biasa disebut fosil Ngandong berdasarkan nama desa di kabupaten Blora, Jaea Tengaj, dekat tempat fosil ini pertama kali ditemukan.
Dibandingkan fosil Homo erectus lain seperti fosil Trinil (Homo erectus erectus atau dulu disebit Pitjecantropus erectus), fosil ini menunjukkan tanda paling muda, dan paling berkembang dengan penemuan adanya peralatan disekitarnya.
Fosol Homo erectus soloensis ini memiliki volume otak yang lebih besar dari fosil Homo erectus lainnya, dengan volume antara 1150–1300 cm³.
Bentuk tulang lengan fosil ini juga lebih langsing. Di lokasi penemuan juga ditemukan bekas alat batu dan sisa hewan yang dimangsa manusia purba ini. Ini menunjukkan bahwa manusia purba ini sudah mengenal peralatan dalam kehidupanya.
Sebagaimana manusia purba lain, fosil ini juga memiliki bentuk tengkorak yang landai di bagian atas. Tulang alisnya tebal dan bentuk mukanya datar, tanpa memiliki dagu.
Fosil ini adalah fosil manusia purba di Jawa yang relatif muda, diperkirakan hidup antara 550 ribu dan 143 ribu tahun yang lali.