susu mengandung asam amino triptofan, yaitu bahan utama penghasil hormon serotonin yang berperan mengatur suasana hati menimbulkan rasa tenang membuat tubuh lebih rileks dan memicu rasa kantuk/gantuk.
Pernyataan bahwa susu membuat seseorang mengantuk tidak sepenuhnya benar. Beberapa orang mungkin merasakan kantuk setelah mengonsumsi susu, tetapi efek ini tidak dialami oleh semua orang. Respons tubuh terhadap susu dapat berbeda-beda antara individu.
Apabila seseorang merasakan kantuk setelah mengonsumsi susu, hal ini lebih berkaitan dengan kandungan triptofan yang terdapat dalam susu. Susu mengandung asam amino triptofan, yaitu bahan utama penghasil hormon serotonin yang berperan mengatur suasana hati, menimbulkan rasa tenang, membuat tubuh lebih rileks, dan memicu rasa kantuk. Triptofan juga merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pembentukan melatonin, yaitu hormon yang mengatur jam tidur dan bangun. Selain susu, triptofan juga terkandung dalam sejumlah makanan, seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Namun, sampai saat ini, masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa segelas susu dengan kandungan triptofan atau melatonin yang cukup dapat memicu rasa kantuk atau memperbaiki pola tidur. Namun, konsentrasi triptofan dalam susu tidak cukup tinggi untuk secara signifikan menyebabkan kantuk. Faktor-faktor lain, seperti kekenyangan setelah mengonsumsi susu atau aspek psikologis seperti efek placebo, juga dapat mempengaruhi perasaan kantuk yang muncul setelah mengonsumsi susu.
Dalam kasus individu yang merasa mengantuk setelah mengonsumsi susu, mungkin ada faktor lain yang berperan, seperti rutinitas tidur, kualitas tidur sebelumnya, atau pola makan secara keseluruhan. Selain itu, perlu dicatat bahwa kantuk juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti aktivitas fisik, stres, dan kondisi kesehatan umum.
Jadi, sementara susu mengandung triptofan yang dapat berperan dalam regulasi tidur, kaitannya dengan perasaan mengantuk sangat bervariasi antara individu dan dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya. Jika Anda merasa bahwa susu membuat Anda mengantuk, penting untuk memperhatikan pola tidur dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tidur Anda secara keseluruhan. Semoga membantu :)
2 votes Thanks 1
aqlmuhammad228
berarti tergantung pada pola pikir kita,biasanya orang yg memercayai sesuatu akan terjadi setelah kita melakukan sesuatu,apakah seperti itu ?
Zafiru
Bisa seperti itu juga kak, orang setelah meminum susu akan langsung mengantuk/tidur percaya bahwa jika minum susu bisa bikin tidur, namun orang yang minum susu kemudian tidak mengantuk akan berpikir jika minum susu tidak akan mengantuk/tidur
Jawaban:
susu mengandung asam amino triptofan, yaitu bahan utama penghasil hormon serotonin yang berperan mengatur suasana hati menimbulkan rasa tenang membuat tubuh lebih rileks dan memicu rasa kantuk/gantuk.
moga membantu ya kak
Verified answer
Jawaban:
Pernyataan bahwa susu membuat seseorang mengantuk tidak sepenuhnya benar. Beberapa orang mungkin merasakan kantuk setelah mengonsumsi susu, tetapi efek ini tidak dialami oleh semua orang. Respons tubuh terhadap susu dapat berbeda-beda antara individu.
Apabila seseorang merasakan kantuk setelah mengonsumsi susu, hal ini lebih berkaitan dengan kandungan triptofan yang terdapat dalam susu. Susu mengandung asam amino triptofan, yaitu bahan utama penghasil hormon serotonin yang berperan mengatur suasana hati, menimbulkan rasa tenang, membuat tubuh lebih rileks, dan memicu rasa kantuk. Triptofan juga merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pembentukan melatonin, yaitu hormon yang mengatur jam tidur dan bangun. Selain susu, triptofan juga terkandung dalam sejumlah makanan, seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Namun, sampai saat ini, masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa segelas susu dengan kandungan triptofan atau melatonin yang cukup dapat memicu rasa kantuk atau memperbaiki pola tidur. Namun, konsentrasi triptofan dalam susu tidak cukup tinggi untuk secara signifikan menyebabkan kantuk. Faktor-faktor lain, seperti kekenyangan setelah mengonsumsi susu atau aspek psikologis seperti efek placebo, juga dapat mempengaruhi perasaan kantuk yang muncul setelah mengonsumsi susu.
Dalam kasus individu yang merasa mengantuk setelah mengonsumsi susu, mungkin ada faktor lain yang berperan, seperti rutinitas tidur, kualitas tidur sebelumnya, atau pola makan secara keseluruhan. Selain itu, perlu dicatat bahwa kantuk juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti aktivitas fisik, stres, dan kondisi kesehatan umum.
Jadi, sementara susu mengandung triptofan yang dapat berperan dalam regulasi tidur, kaitannya dengan perasaan mengantuk sangat bervariasi antara individu dan dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya. Jika Anda merasa bahwa susu membuat Anda mengantuk, penting untuk memperhatikan pola tidur dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tidur Anda secara keseluruhan. Semoga membantu :)