Kata-kata dalam satu bahasa kadang-kadang tidak memiliki padanan yang benar-benar sama dalam bahasa lain. Salah satu contohnya adalah kata uyuhan dalam Basa Sunda. Uyuhan kurang lebih artinya adalah “lebih baik”.
Contohnya, “Uyuhan budak téh bisa tamat sakola ogé.” Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa si anak (budak) dalam situasi “normal” tidak mungkin bisa tamat sekolah, misalnya karena dia malas belajar atau karena orang tuanya tidak peduli dengan pendidikannya. Dalam Bahasa Indonesia, kalimat tersebut menjadi, “Masih lebih baik anak itu akhirnya tamat sekolah.”
Kata-kata dalam satu bahasa kadang-kadang tidak memiliki padanan yang benar-benar sama dalam bahasa lain. Salah satu contohnya adalah kata uyuhan dalam Basa Sunda. Uyuhan kurang lebih artinya adalah “lebih baik”.
Contohnya, “Uyuhan budak téh bisa tamat sakola ogé.” Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa si anak (budak) dalam situasi “normal” tidak mungkin bisa tamat sekolah, misalnya karena dia malas belajar atau karena orang tuanya tidak peduli dengan pendidikannya. Dalam Bahasa Indonesia, kalimat tersebut menjadi, “Masih lebih baik anak itu akhirnya tamat sekolah.”