firlysheilla
Bukannya situasi menjadi kondusif setelah Perjanjian Renville tersebut. Justru kondisi di Indonesia menjadi bertambah kacau. Kabinet Amir Syraifudin ditentang oleh dua partai besar yaitu Parta Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi. Penentangan itu membuat kabinetnya jatuh, hingga Amir syarifudin menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno pada 23 Januari 1948. Puncak dari kekacauan Perjanjian Renville ini, Belanda melakukan agresi militer kembali pada 19 Desember 1948. Tepat satu hari setelah Belanda mengumumkan bahwa mereka tak terikat lagi pada isi Perjanjian Renville tersebut. Pesawat Belanda melakukan pengeboman di lapangan terbang Maguwo, Yogyakarta, nan pada saat itu menjadi Ibu Kota Republik Indonesia. Tak hanya itu saja dampak dari Perjanjian Renville ini, Belanda juga menawan para pemipin Republik Indonesia mulai dari Presiden Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta, Sutan Syahris, Moh. Roem, Agus. Salim, dan juga A.G. Pringgodigdo. Bahkan Presiden Soekarno diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka. Untungnya sebelum ditawan, Presiden Soekarno memberi kuasa pada Syafruddin Prawiranegara nan pada saat itu sedang berada di Sumatra buat membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pemerintahan darurat ini dibentuk di Bukit Tinggi tepatnya 22 Desember 1948.
0 votes Thanks 1
monicaputri8
Situasi di indonesia kacau akibat perjanjian renville. kabinet Amir Syarifudin ditentang oleh dua partai besar yaitu PNI dan Masyumi. penentangan itu membuat kabinetnya jatuh, hingga Amir Syarifudin menyerahkan mandatnya kepada presiden soekarno pada 23 januari 1948. Puncak kekacauan perjanjian renville ini, belanda melakukan agresi militer kembali pada 19 desember 1948. Tepat satu hari setelah Belanda mengumumkan bahwa mereka tak terikat lagi pada isi perjanjian renville tersebut