1901Jakarta (ANTARA News) - Tunai sudah janji Andrea Hirata pada para penggemar novel tetralogi Laskar Pelangi. Hajatnya mempersembahan novel pamungkas "Maryamah Karpov" yang ditunggu-tunggu pencandunya sejak pertengahan tahun 2008, akhirnya terlaksana akhir November lalu.
Novel setebal 504 halaman diluncurkan penulis asal Pulau Belitong itu dalam pesta sederhana di MP Bookpoint di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Kepada para pengagumnya Andrea berujar, "Kawan, aku tak bohong kan? Sekarang aku penuhi janjiku, kupersembahkan `Maryamah Karpov` untuk kalian."
"Maryamah Karpov" menjadi novel paling ditunggu penggemar novel Laskar Pelangi karena jauh-jauh hari Andrea Hirata telah mengisyaratkan bakal mengobati rasa penasaran pembaca tentang akhir kisah kesepuluh murid-murid SD Muhamadiyah Gantong di pulau timah, Belitong.
Dalam tiga novel terdahulu, nasib Lintang, Mahar, Ikal, Syahdan, Samson, Sahara, Harun, Kucai, Flo, dan Akiong serta sepupu Ikal, Arai, memang "digantung" Andrea.
Si jenius Lintang, misalnya, nasibnya dikisahkan terjerembab hanya menjadi supir truk, sebuah epilog yang sama sekali tak adil bagi orang secemerlang Lintang.
Ikal juga tak kunjung bersua dengan Aling, gadis Tionghoa yang digandunginya sejak masa kanak-kanak dan telah dicari-cari seantero Eropa, bahkan Zaire di Afrika. Atau Aria yang selalu dililit kisah kasih tak sampai dengan wanita pintar berwajah tegang, Zakia Nurmala.
Dua laman pribadi Andrea Hirata, www.sastrabelitong.multiply.com dan www.renjanaorganizer.multiply.com, hampir saban hari disesaki surat elektronik yang bertanya tentang kisah pamungkas anak-anak Laskar Pelangi.
Kepada para penggemarnya Andrea menyeru, "Kalian akan temui jawabannya di Maryamah Karpov."
Sontak saat "Maryamah Karpov, Mimpi-mimpi Lintang" diluncurkan, ratusan buku yang dijajakan di serambi kedai buku itu, ludes diserbu pecintanya.
Saat pertama kali diluncurkan, Laskar Pelangi terlanjur ditempatkan sebagai novel memoar yang memuat kisah nyata sang penulis, Andrea Hirata.
Laskar Pelangi mendapat tempat khusus di mata pembaca dan bahkan dinobatkan sebagai buku paling inspiratif karena pembaca percaya tokoh-tokoh Laskar Pelangi senyatanya memang ada.
Guru paling berdedikasi NA Muslimah Hafsari, Kepala sekolah nan bersahaja Harfan Efefendi Noor, Lintang, Arai, juga terlanjur menjelma menjadi idola, yang sama sekali berbeda dengan superhero rekaan seperti Batman, Superman, Spiderman, James Bond atau Harry Potter.
Muslimah Hafsari, yang hingga kini masih mendedikasikan diri menjadi pengajar di Tanah Belitong mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan, seperti Aisyiyah 2007 Award dari Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta, karena dinilai gigih mengabdikan hidupnya demi sekolah di daerah miskin.
Novel setebal 504 halaman diluncurkan penulis asal Pulau Belitong itu dalam pesta sederhana di MP Bookpoint di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Kepada para pengagumnya Andrea berujar, "Kawan, aku tak bohong kan? Sekarang aku penuhi janjiku, kupersembahkan `Maryamah Karpov` untuk kalian."
"Maryamah Karpov" menjadi novel paling ditunggu penggemar novel Laskar Pelangi karena jauh-jauh hari Andrea Hirata telah mengisyaratkan bakal mengobati rasa penasaran pembaca tentang akhir kisah kesepuluh murid-murid SD Muhamadiyah Gantong di pulau timah, Belitong.
Dalam tiga novel terdahulu, nasib Lintang, Mahar, Ikal, Syahdan, Samson, Sahara, Harun, Kucai, Flo, dan Akiong serta sepupu Ikal, Arai, memang "digantung" Andrea.
Si jenius Lintang, misalnya, nasibnya dikisahkan terjerembab hanya menjadi supir truk, sebuah epilog yang sama sekali tak adil bagi orang secemerlang Lintang.
Ikal juga tak kunjung bersua dengan Aling, gadis Tionghoa yang digandunginya sejak masa kanak-kanak dan telah dicari-cari seantero Eropa, bahkan Zaire di Afrika. Atau Aria yang selalu dililit kisah kasih tak sampai dengan wanita pintar berwajah tegang, Zakia Nurmala.
Dua laman pribadi Andrea Hirata, www.sastrabelitong.multiply.com dan www.renjanaorganizer.multiply.com, hampir saban hari disesaki surat elektronik yang bertanya tentang kisah pamungkas anak-anak Laskar Pelangi.
Kepada para penggemarnya Andrea menyeru, "Kalian akan temui jawabannya di Maryamah Karpov."
Sontak saat "Maryamah Karpov, Mimpi-mimpi Lintang" diluncurkan, ratusan buku yang dijajakan di serambi kedai buku itu, ludes diserbu pecintanya.
Saat pertama kali diluncurkan, Laskar Pelangi terlanjur ditempatkan sebagai novel memoar yang memuat kisah nyata sang penulis, Andrea Hirata.
Laskar Pelangi mendapat tempat khusus di mata pembaca dan bahkan dinobatkan sebagai buku paling inspiratif karena pembaca percaya tokoh-tokoh Laskar Pelangi senyatanya memang ada.
Guru paling berdedikasi NA Muslimah Hafsari, Kepala sekolah nan bersahaja Harfan Efefendi Noor, Lintang, Arai, juga terlanjur menjelma menjadi idola, yang sama sekali berbeda dengan superhero rekaan seperti Batman, Superman, Spiderman, James Bond atau Harry Potter.
Muslimah Hafsari, yang hingga kini masih mendedikasikan diri menjadi pengajar di Tanah Belitong mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan, seperti Aisyiyah 2007 Award dari Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta, karena dinilai gigih mengabdikan hidupnya demi sekolah di daerah miskin.