Kelas : XI Pelajaran : bahasa Indonesia Kategori : teks cerpen Kata kunci : unsur instrinsik, cerpen "Udin Ingin Pergi ke Surga"
Pembahasan: 1) Tema : Kerinduan
2) Alur : alur campuran Menceritakan Udin yang pamit menemui Mang Kasim, cerita tentang cara ke surga, hingga meninggalnya Julaiha karena meminum potas. Alur mundur terdapat pada malam hari ketika Udin teringat kata-kata Mang Kasim mengenai potas.
3) Sudut pandang : sudut pandang orang ketiga
4) Tokoh - Tokoh utama : Udin - Tokoh pendamping : Julaiha, Mang Kasim
5) Penokohan - Udin : memiliki rasa ingin tahu yang besar, rajin beribadah, berpikiran pendek - Julaiha : penyayang - Mang Kasim : penyayang, jujur
6) Latar - Latar waktu a. tengah hari Gembira di wajah Udin secerah langit tengah hari. b. Selepas pulang sekolah Selepas pulang sekolah Udin pergi ke dermaga menemui Mang Kasim. c. Senja Siang hari sudah berganti menjadi senja ketika Udin melempar tanya itu pada Mang Kasim d. Malam Malam sudah terlampau tua e. Siang Ia mendengar kabar bahwa siang itu ada penduduk yang mati minum racun.
- Latar tempat a. Bale-bale bambu Ia duduk di bale-bale bambu sembari menantikanpenjelasan ibunya tentang surga b. Dermaga Selepas pulang sekolah Udin pergi ke dermaga menemui Mang Kasim. c. Tempat tidur Setelah betul-betul yakin, barulah ia bangkit dan turun dari tempat tidur tanpa bersuara. d. Gubug Mang Kasim Bubuk putas yang ia simpan di atap gubug hilang. e. Depan pintu rumah Julaiha Bendera kuning terpancang layu di depan pintu. - Latar suasana a. sedih Julaiha memandangi tubuh bocah kecil itu dengan dada rengkah seperti dihantam kayu berduri. b. Mengharukan Mang Kasim menatap wajah Udin dengan dada disamaki rasa haru. c. Menegangkan Sesekali bocah itu melirik ibunya, meneliti seberapa lelap perempuan itu tertidur. Udin menyenggol kakinya, memastikan ibunya telah terbenam dalam mimpi. d. Syahdu Serangga malam di luar dan cicak di dinding papan rumah bernyanyi syahdu. e. Ketakutan Ia mendengar kabar bahwa siang itu ada penduduk yang mati minum racun. Rasa takut menusuk-nusuk. Alasan ketakutan itu teramat kuat. f. Sedih Suara orang-orang menangis terdengar jelas dari luar.
7) Amanat Kita harus berhati-hati dalam berucap, karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama dengan kita.
10 votes Thanks 11
gumantinr
cerpen diperoleh dari http://riaupos.co/3118-spesial-udin-ingin-pergi-ke-surga.html
Verified answer
Kelas : XIPelajaran : bahasa Indonesia
Kategori : teks cerpen
Kata kunci : unsur instrinsik, cerpen "Udin Ingin Pergi ke Surga"
Pembahasan:
1) Tema : Kerinduan
2) Alur : alur campuran
Menceritakan Udin yang pamit menemui Mang Kasim, cerita tentang cara ke surga, hingga meninggalnya Julaiha karena meminum potas. Alur mundur terdapat pada malam hari ketika Udin teringat kata-kata Mang Kasim mengenai potas.
3) Sudut pandang : sudut pandang orang ketiga
4) Tokoh
- Tokoh utama : Udin
- Tokoh pendamping : Julaiha, Mang Kasim
5) Penokohan
- Udin : memiliki rasa ingin tahu yang besar, rajin beribadah, berpikiran pendek
- Julaiha : penyayang
- Mang Kasim : penyayang, jujur
6) Latar
- Latar waktu
a. tengah hari
Gembira di wajah Udin secerah langit tengah hari.
b. Selepas pulang sekolah
Selepas pulang sekolah Udin pergi ke dermaga menemui Mang Kasim.
c. Senja
Siang hari sudah berganti menjadi senja ketika Udin melempar tanya itu pada Mang Kasim
d. Malam
Malam sudah terlampau tua
e. Siang
Ia mendengar kabar bahwa siang itu ada penduduk yang mati minum racun.
- Latar tempat
a. Bale-bale bambu
Ia duduk di bale-bale bambu sembari menantikan penjelasan ibunya tentang surga
b. Dermaga
Selepas pulang sekolah Udin pergi ke dermaga menemui Mang Kasim.
c. Tempat tidur
Setelah betul-betul yakin, barulah ia bangkit dan turun dari tempat tidur tanpa bersuara.
d. Gubug Mang Kasim
Bubuk putas yang ia simpan di atap gubug hilang.
e. Depan pintu rumah Julaiha
Bendera kuning terpancang layu di depan pintu.
- Latar suasana
a. sedih
Julaiha memandangi tubuh bocah kecil itu dengan dada rengkah seperti dihantam kayu berduri.
b. Mengharukan
Mang Kasim menatap wajah Udin dengan dada disamaki rasa haru.
c. Menegangkan
Sesekali bocah itu melirik ibunya, meneliti seberapa lelap perempuan itu tertidur. Udin menyenggol kakinya, memastikan ibunya telah terbenam dalam mimpi.
d. Syahdu
Serangga malam di luar dan cicak di dinding papan rumah bernyanyi syahdu.
e. Ketakutan
Ia mendengar kabar bahwa siang itu ada penduduk yang mati minum racun. Rasa takut menusuk-nusuk. Alasan ketakutan itu teramat kuat.
f. Sedih
Suara orang-orang menangis terdengar jelas dari luar.
7) Amanat
Kita harus berhati-hati dalam berucap, karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama dengan kita.