RAEHAN
...................................... tifa dan triton
2 votes Thanks 18
vijoops
- Ukulele Salah satu instrumen seperti yang umum di seluruh Pasifik adalah Ukulele. Diperkenalkan ke Papua Barat datang pada awal aba ke-19 dengan kedatangan misionaris Kristen. Berasal dari Hawaii di mana ia telah diperkenalkan oleh imigran Portugis, ukulele cepat menyebar menjadi alat populer untuk orang Papua, di samping instrumen tradisional lebih seperti drum tifa (sebagian besar ditemukan dalam musik di sebelah selatan dan pantai barat di Papua)
- Tifa Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa mirip dengan gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya ditutupi menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi yang indah. Isinya diambil di salah satu sisi ujung-ujungnya tertutup, dan biasanya mencakup kulit rusa digunakan yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang baik dan indah. Bentuknya biasanya dibuat dengan ukiran. Masing-masing suku di Maluku dan Papua memiliki drum dengan khasnya masing-masing. Tifa biasanya baik dan rumit diukir, dengan setiap suku di Maluku dan Papua memamerkan desain mereka sendiri yang unik dan tradisional. Instrumen perkusi biasanya digunakan sebagai musik iringan tarian tradisional seperti Tari Perang, tarian suku Asmat, tarian Gatsi serta untuk upacara lokal tertentu dan dalam ritual tertentu. Tifa dimiliki di setiap suku di Papua, memiliki spesifikasi masing-masing. Antara lain lewat ukiran yang menghiasi alat musik tersebut. Tifa biasnanya dimainkan saat ada acara, seperti acara penyambutan tamu penting, upacara adat dan sebagainya. Alat musik juga digunakan untuk mengiringi aneka tarian tradisional Papua. Antara lain Tari Perang, Tari Gatsi, dan tari tradisional lainnya.
- Triton Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti gendang, Triton adalah alat musik tradisional Papua yang berupa alat tiup. Triton terdapat di hampir seluruh wilayah pantai seperti Kepulauan Raja Ampat, Biak, Teluk Wandawa, Yapen Waropen, dan Nabire. Semula Triton digunakan sebagai alat panggil atau pemberi tanda sebagai sarana komunikasi. Tapi kemudian Triton mengalami perkembangan menjadi alat musik yang digunakan untuk hiburan.
- Pikon Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil ditarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi, dan sol. Walau kelihatan sederhana namun ternyata tak semua orang tak semua orang bisa menggunakan alat musik tradisional Papua ini, Sehingga lomba tiup Pikon yang bisa memunculkan suara-suara mirip suara binatang ini, digelar setiap tahun di Festival Lembah Baliem.
- Drum Tangan atau Pidgin: Kundu, Motu, Gama Drum tangan kebanyakan terbuat dari kayu meskipun salah satu jenis yang sangat langka dari Lembah Markham terbuat dari tanah liat. Kulit ular, kadal, atau pohon Kangaroo yang melunak dalam air, di lempang di atas rongga kayu. Akhirnya potongan lilin (dari lebah Trigona) yang melekat pada kulit untuk memodulasi suara. Seringkali kulit harus dipanaskan dengan api untuk membuatnya bersuara kencang untuk digunakan.
- Falun Merupakan drum yang dilubangi dari batang pohon dengan celah sempit yang panjang di bagian atas alat musik tradisional Papua jenis ini. Dipukuli di sisi dekat bagian atas dengan ujung tongkat yang berat untuk mengirimkan sinyal, melakukan ritual, dan menemani penari.
- Seruling Seperti garamuts, dan alat musik tradisional Papua lainnya, seruling dianggap sebagai perwakilan suara roh dan karena itu, merupakan makhluk gaib (yang mungkin nenek moyang mitologis). Terbuat dari bambu dan tebu dengan sumbat kayu dan dihiasi dengan rambut, bulu, kerang, dan oker, mereka umumnya dimainkan berpasangan selama upacara inisiasi atau kultus. Motif mereka mewakili totem klan, baik figur manusia atau hewan (khususnya burung).
- Imunu Viki Di Teluk Papua alat musik tradisional Papua ini disebut 'Imunu viki' yang berarti 'roh menangis' karena hanya terdengar pada saat kematian seorang kepala suku. Di Teluk Huon gambaran musiknya menyampaikna suara nenek moyang.
- Okraina Dalam ritual 'kaki karim' para pemuda memainkan alat musik tradisional Papua ini untuk menarik perhatian gadis-gadis muda tertentu. Peluit okraina ini dibuat dengan tanah liat dicetak yang kemudian dijemur dan diwarnai dengan getah pisang. Desain tersebut kemudian membentuk ke permukaan yang menonjol karena warna tanah liat yang ringan di bawah permukaan.
tifa
dan
triton
Salah satu instrumen seperti yang umum di seluruh Pasifik adalah Ukulele. Diperkenalkan ke Papua Barat datang pada awal aba ke-19 dengan kedatangan misionaris Kristen. Berasal dari Hawaii di mana ia telah diperkenalkan oleh imigran Portugis, ukulele cepat menyebar menjadi alat populer untuk orang Papua, di samping instrumen tradisional lebih seperti drum tifa (sebagian besar ditemukan dalam musik di sebelah selatan dan pantai barat di Papua)
- Tifa
Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa mirip dengan gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya ditutupi menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi yang indah. Isinya diambil di salah satu sisi ujung-ujungnya tertutup, dan biasanya mencakup kulit rusa digunakan yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang baik dan indah. Bentuknya biasanya dibuat dengan ukiran. Masing-masing suku di Maluku dan Papua memiliki drum dengan khasnya masing-masing.
Tifa biasanya baik dan rumit diukir, dengan setiap suku di Maluku dan Papua memamerkan desain mereka sendiri yang unik dan tradisional. Instrumen perkusi biasanya digunakan sebagai musik iringan tarian tradisional seperti Tari Perang, tarian suku Asmat, tarian Gatsi serta untuk upacara lokal tertentu dan dalam ritual tertentu.
Tifa dimiliki di setiap suku di Papua, memiliki spesifikasi masing-masing. Antara lain lewat ukiran yang menghiasi alat musik tersebut. Tifa biasnanya dimainkan saat ada acara, seperti acara penyambutan tamu penting, upacara adat dan sebagainya. Alat musik juga digunakan untuk mengiringi aneka tarian tradisional Papua. Antara lain Tari Perang, Tari Gatsi, dan tari tradisional lainnya.
- Triton
Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti gendang, Triton adalah alat musik tradisional Papua yang berupa alat tiup. Triton terdapat di hampir seluruh wilayah pantai seperti Kepulauan Raja Ampat, Biak, Teluk Wandawa, Yapen Waropen, dan Nabire. Semula Triton digunakan sebagai alat panggil atau pemberi tanda sebagai sarana komunikasi. Tapi kemudian Triton mengalami perkembangan menjadi alat musik yang digunakan untuk hiburan.
- Pikon
Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil ditarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi, dan sol.
Walau kelihatan sederhana namun ternyata tak semua orang tak semua orang bisa menggunakan alat musik tradisional Papua ini, Sehingga lomba tiup Pikon yang bisa memunculkan suara-suara mirip suara binatang ini, digelar setiap tahun di Festival Lembah Baliem.
- Drum Tangan atau Pidgin: Kundu, Motu, Gama
Drum tangan kebanyakan terbuat dari kayu meskipun salah satu jenis yang sangat langka dari Lembah Markham terbuat dari tanah liat. Kulit ular, kadal, atau pohon Kangaroo yang melunak dalam air, di lempang di atas rongga kayu. Akhirnya potongan lilin (dari lebah Trigona) yang melekat pada kulit untuk memodulasi suara. Seringkali kulit harus dipanaskan dengan api untuk membuatnya bersuara kencang untuk digunakan.
- Falun
Merupakan drum yang dilubangi dari batang pohon dengan celah sempit yang panjang di bagian atas alat musik tradisional Papua jenis ini. Dipukuli di sisi dekat bagian atas dengan ujung tongkat yang berat untuk mengirimkan sinyal, melakukan ritual, dan menemani penari.
- Seruling
Seperti garamuts, dan alat musik tradisional Papua lainnya, seruling dianggap sebagai perwakilan suara roh dan karena itu, merupakan makhluk gaib (yang mungkin nenek moyang mitologis). Terbuat dari bambu dan tebu dengan sumbat kayu dan dihiasi dengan rambut, bulu, kerang, dan oker, mereka umumnya dimainkan berpasangan selama upacara inisiasi atau kultus. Motif mereka mewakili totem klan, baik figur manusia atau hewan (khususnya burung).
- Imunu Viki
Di Teluk Papua alat musik tradisional Papua ini disebut 'Imunu viki' yang berarti 'roh menangis' karena hanya terdengar pada saat kematian seorang kepala suku. Di Teluk Huon gambaran musiknya menyampaikna suara nenek moyang.
- Okraina
Dalam ritual 'kaki karim' para pemuda memainkan alat musik tradisional Papua ini untuk menarik perhatian gadis-gadis muda tertentu. Peluit okraina ini dibuat dengan tanah liat dicetak yang kemudian dijemur dan diwarnai dengan getah pisang. Desain tersebut kemudian membentuk ke permukaan yang menonjol karena warna tanah liat yang ringan di bawah permukaan.