Alamat isim antara lain adalah jar, alif-lam, nida', isnad dan tanwin (baik tanwin tankir, tamkin, muqabalah maupun 'iwadh). Namun, mengapa isim fi'il seperti آمِينْ، صَهْ dan حَيَّ dikategorikan sebagai isim, padahal tidak mempunyai satupun alamat di atas?