Alamat isim antara lain adalah jar, alif-lam, nida', isnad dan tanwin (baik tanwin tankir, tamkin, muqabalah maupun 'iwadh). Namun, mengapa isim fi'il seperti آمِينْ، صَهْ dan حَيَّ dikategorikan sebagai isim, padahal tidak mempunyai satupun alamat di atas?
Isim fi'il seperti "آمِينْ، صَهْ، dan حَيَّ" dikategorikan sebagai isim dalam tata bahasa Arab karena meskipun mereka tidak memiliki alamat yang sama persis seperti isim-isim lain yang Anda sebutkan, namun mereka memiliki karakteristik dan fungsi yang mirip dengan isim dalam kalimat. Dalam konteks tata bahasa Arab, isim fi'il ini cenderung menggambarkan suatu tindakan atau keadaan, dan karena itu termasuk dalam kategori isim meskipun dengan ciri-ciri yang lebih khusus.
Jawaban:
Isim fi'il seperti "آمِينْ، صَهْ، dan حَيَّ" dikategorikan sebagai isim dalam tata bahasa Arab karena meskipun mereka tidak memiliki alamat yang sama persis seperti isim-isim lain yang Anda sebutkan, namun mereka memiliki karakteristik dan fungsi yang mirip dengan isim dalam kalimat. Dalam konteks tata bahasa Arab, isim fi'il ini cenderung menggambarkan suatu tindakan atau keadaan, dan karena itu termasuk dalam kategori isim meskipun dengan ciri-ciri yang lebih khusus.