Akun 2019 2020 Kas dan Setara Kas 155.000 165.000 Piutang Usaha 85.600 99.500 Sediaan 10.300 10.400 Aset Lancar 250.900 274.900 Properti, Bangunan dan Peralatan 630.000 649.000 Goodwill 96.000 88.000 Total Aset 976.900 1.011.900 Utang Usaha 90.000 88.500 Biaya Tangguhan 75.600 57.600 Pajak Tangguhan 30.000 29.000 Total Utang Lancar 195.600 175.100 Utang Jangka Panjang 100.000 110.000 Total Utang 295.600 285.100 Saham Biasa 373.300 373.300 Laba ditahan 308.000 353.500 Total Ekuitas 681.300 726.800 Total Utang dan Ekuitas 976.900 1.011.900
Akun 2019 2020 Penjualan 3.213.000 3.413.000 Harga Pokok Penjualan 2.344.750 2.491.490 Laba Kotor 868.250 921.510 Biaya Umum dan Administrasi 784.250 781.000 Laba Operasi 84.000 140.510 Pendapatan dan Biaya Lain -13.000 -30.000 Laba Sebelum Pajak dan Bunga 71.000 110.510 Biaya Bunga 9.000 10.000 Pajak PPh Badan 27.500 55.010 Laba Bersih 34.500 45.500
Diminta: a. Hitunglah rasio – rasio likuiditas (minimal 5) untuk tahun 2019 dan 2020
Berikut adalah rasio likuiditas untuk tahun 2019 dan 2020:
**Rasio Likuiditas** | **2019** | **2020**
Rasio Lancar | 1,26 | 1,56
Rasio Cepat | 0,79 | 1,04
Rasio Uji Asam | 0,71 | 0,98
Rasio Modal Kerja | 0.74 | 0.91
Rasio Kas | 0.58 | 0.68
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aset lancarnya. Rasio lancar yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan lebih likuid dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat, juga dikenal sebagai rasio acid-test, adalah ukuran likuiditas yang lebih konservatif daripada rasio lancar. Rasio ini tidak memasukkan persediaan dari aset lancar karena persediaan sulit untuk dijual dengan cepat. Rasio modal kerja adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dari operasinya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio kas adalah ukuran likuiditas yang paling konservatif. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kas.
Secara umum, rasio likuiditas yang lebih tinggi lebih baik. Namun, penting untuk mempertimbangkan industri perusahaan dan keadaan spesifiknya ketika menafsirkan rasio likuiditas. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dalam industri yang mengalami siklus mungkin memiliki rasio likuiditas yang lebih rendah daripada perusahaan dalam industri yang lebih stabil. Selain itu, perusahaan yang berkembang pesat mungkin memiliki rasio likuiditas yang lebih rendah daripada perusahaan yang sudah matang.
Dalam kasus perusahaan dalam contoh Anda, rasio likuiditas telah meningkat dari tahun 2019 ke 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menjadi lebih likuid dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, penting untuk dicatat bahwa rasio likuiditas perusahaan masih di bawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin rentan terhadap peningkatan tiba-tiba dalam kewajiban jangka pendeknya.
Jawaban:
Berikut adalah rasio likuiditas untuk tahun 2019 dan 2020:
**Rasio Likuiditas** | **2019** | **2020**
Rasio Lancar | 1,26 | 1,56
Rasio Cepat | 0,79 | 1,04
Rasio Uji Asam | 0,71 | 0,98
Rasio Modal Kerja | 0.74 | 0.91
Rasio Kas | 0.58 | 0.68
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aset lancarnya. Rasio lancar yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan lebih likuid dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat, juga dikenal sebagai rasio acid-test, adalah ukuran likuiditas yang lebih konservatif daripada rasio lancar. Rasio ini tidak memasukkan persediaan dari aset lancar karena persediaan sulit untuk dijual dengan cepat. Rasio modal kerja adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dari operasinya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio kas adalah ukuran likuiditas yang paling konservatif. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kas.
Secara umum, rasio likuiditas yang lebih tinggi lebih baik. Namun, penting untuk mempertimbangkan industri perusahaan dan keadaan spesifiknya ketika menafsirkan rasio likuiditas. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dalam industri yang mengalami siklus mungkin memiliki rasio likuiditas yang lebih rendah daripada perusahaan dalam industri yang lebih stabil. Selain itu, perusahaan yang berkembang pesat mungkin memiliki rasio likuiditas yang lebih rendah daripada perusahaan yang sudah matang.
Dalam kasus perusahaan dalam contoh Anda, rasio likuiditas telah meningkat dari tahun 2019 ke 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menjadi lebih likuid dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, penting untuk dicatat bahwa rasio likuiditas perusahaan masih di bawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin rentan terhadap peningkatan tiba-tiba dalam kewajiban jangka pendeknya.