Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan yang dilambangkan dengan S.
Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.
Jika S adalah ruang sampel dari suatu kejadian dengan setiap anggota S memiliki kesempatan muncul yang sama dan A suatu kejadian dengan A ⊂ S, maka peluang kejadian A adalah
P(A) = n(A)/n(S)
dimana n(A) merupakan banyak anggota dalam himpunan kejadian A dan n(S) merupakan banyak anggota dalam himpunan ruang sampel S.
Jika A dan B dua kejadian yang saling lepas, maka A ∩ B = ∅, sehingga peluangnya P(A ∩ B) = 0. Dengan demikian peluang dua kejadian A dan B yang saling lepas dirumuskan sebagai
P(A ∪ B) = P(A) + P(B).
Mari kita perhatikan soal tersebut.
Sebuah dadu dilempar satu kali, sehingga ruang sampelnya
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6.
Himpunan semua kejadian muncul bilangan genap adalah
A = {2, 4, 6}, sehingga
n(A) = 3
dan P(A)
Himpunan semua kejadian muncul bilangan prima yang ganjil adalah
B = {3, 5}
n(B) = 2
dan P(B)
Karena A ∩ B = ∅, maka
P(A) + P(B)
Atau
Himpunan kejadian muncul mata dadu bilangan genap atau prima adalah
A ∪ B = {2, 3, 4, 5, 6}
n(A ∪ B) = 5
P(A ∪ B)
Jadi, peluang kejadian muncul mata dadu bilangan genap atau bilangan prima yang ganjil adalah
Kategori Soal : Matematika - Peluang
Kelas : XI (2 SMA)
Pembahasan :
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan yang dilambangkan dengan S.
Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.
Jika S adalah ruang sampel dari suatu kejadian dengan setiap anggota S memiliki kesempatan muncul yang sama dan A suatu kejadian dengan A ⊂ S, maka peluang kejadian A adalah
P(A) = n(A)/n(S)
dimana n(A) merupakan banyak anggota dalam himpunan kejadian A dan n(S) merupakan banyak anggota dalam himpunan ruang sampel S.
Jika A dan B dua kejadian yang saling lepas, maka A ∩ B = ∅, sehingga peluangnya P(A ∩ B) = 0. Dengan demikian peluang dua kejadian A dan B yang saling lepas dirumuskan sebagai
P(A ∪ B) = P(A) + P(B).
Mari kita perhatikan soal tersebut.
Sebuah dadu dilempar satu kali, sehingga ruang sampelnya
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6.
Himpunan semua kejadian muncul bilangan genap adalah
A = {2, 4, 6}, sehingga
n(A) = 3
dan P(A)
Himpunan semua kejadian muncul bilangan prima yang ganjil adalah
B = {3, 5}
n(B) = 2
dan P(B)
Karena A ∩ B = ∅, maka
P(A) + P(B)
Atau
Himpunan kejadian muncul mata dadu bilangan genap atau prima adalah
A ∪ B = {2, 3, 4, 5, 6}
n(A ∪ B) = 5
P(A ∪ B)
Jadi, peluang kejadian muncul mata dadu bilangan genap atau bilangan prima yang ganjil adalah
Semangat!