Penjelasan:
Untuk persamaan posisi sudut theta = 2t³ - t² + 1:
(a) Posisi awal dapat ditentukan dengan mengganti t = 0 ke dalam persamaan:
theta = 2(0)³ - (0)² + 1
theta = 0 - 0 + 1
theta = 1
(b) Kecepatan sudut awal dapat ditentukan dengan menghitung turunan pertama terhadap waktu (t) dari persamaan posisi sudut:
omega = d(theta)/dt = d(2t³ - t² + 1)/dt
omega = 6t² - 2t
omega = 6(0)² - 2(0)
omega = 0 - 0
omega = 0
Jadi, kecepatan sudut awal adalah 0.
(c) Percepatan sudut saat t = 1s dapat ditentukan dengan menghitung turunan kedua terhadap waktu (t) dari persamaan posisi sudut:
alpha = d²(theta)/dt² = d²(2t³ - t² + 1)/dt²
alpha = 12t - 2
alpha = 12(1) - 2
alpha = 12 - 2
alpha = 10
Jadi, percepatan sudut saat t = 1s adalah 10.
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Penjelasan:
Untuk persamaan posisi sudut theta = 2t³ - t² + 1:
(a) Posisi awal dapat ditentukan dengan mengganti t = 0 ke dalam persamaan:
theta = 2(0)³ - (0)² + 1
theta = 0 - 0 + 1
theta = 1
(b) Kecepatan sudut awal dapat ditentukan dengan menghitung turunan pertama terhadap waktu (t) dari persamaan posisi sudut:
omega = d(theta)/dt = d(2t³ - t² + 1)/dt
omega = 6t² - 2t
omega = 6(0)² - 2(0)
omega = 0 - 0
omega = 0
Jadi, kecepatan sudut awal adalah 0.
(c) Percepatan sudut saat t = 1s dapat ditentukan dengan menghitung turunan kedua terhadap waktu (t) dari persamaan posisi sudut:
alpha = d²(theta)/dt² = d²(2t³ - t² + 1)/dt²
alpha = 12t - 2
alpha = 12(1) - 2
alpha = 12 - 2
alpha = 10
Jadi, percepatan sudut saat t = 1s adalah 10.