5. Diketahui potensial elektroda aluminium dan timbal sebagai berikut : Cr³+(aq) + 3e → Cr(s) Eº = - 0,74 Volt Cu²+ (aq) + 2e → Cu(s) E°= + 0,34 Volt Kedua elektroda dihubungkan dalam suatu sel volta dan reaksi berlangsung spontan, a. Hitung Eᵒsel yang dihasilkan b. Tulis reaksi sel c. Tentukan katoda dan anoda d. Tuliskan diagram sel e. Gambarkan rangkaian sel volta beserta aliran elektronnya
Dalam kasus ini, kita memiliki dua potensial elektroda yang diberikan:
1. Cr³⁺(aq) + 3e⁻ → Cr(s) E° = -0,74 Volt
2. Cu²⁺(aq) + 2e⁻ → Cu(s) E° = +0,34 Volt
a. Untuk menghitung E°sel, kita perlu menggunakan perbedaan potensial elektroda antara kedua elektroda tersebut. Perbedaan potensial dapat dihitung dengan mengurangi potensial elektroda reduksi (reduksi agen) dari potensial elektroda oksidasi:
E°sel = E° reduksi - E° oksidasi
E°sel = (E° Cu²⁺ / Cu - E° Cr³⁺ / Cr)
E°sel = (+0,34 Volt - (-0,74 Volt))
E°sel = +1,08 Volt
Jadi, E°sel yang dihasilkan adalah +1,08 Volt.
b. Reaksi sel dalam kondisi standar adalah reaksi spontan di mana elektron mengalir dari anoda (lokasi oksidasi) ke katoda (lokasi reduksi) melalui sirkuit eksternal.
Reaksi sel adalah:
Cr(s) + Cu²⁺(aq) → Cu(s) + Cr³⁺(aq)
c. Dalam sel volta, katoda adalah lokasi di mana reduksi terjadi, sedangkan anoda adalah lokasi di mana oksidasi terjadi. Dalam kasus ini:
Katoda: Cu²⁺(aq) + 2e⁻ → Cu(s)
Anoda: Cr(s) → Cr³⁺(aq) + 3e⁻
d. Diagram sel volta dapat ditulis sebagai berikut:
Anoda: Cr | Cr³⁺(aq) || Cu²⁺(aq) | Cu: Katoda
e. Rangkaian sel volta dan aliran elektronnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Anoda Katoda
---------------→ ←--------------
| |
| Salt Bridge |
| |
---------------↑ ↓--------------
Aliran Elektron
Di sini, panah menunjukkan arah aliran elektron dari anoda (Cr) ke katoda (Cu) melalui kawat eksternal, sedangkan garis vertikal menunjukkan penggunaan jembatan garam (salt bridge) untuk menjaga keseimbangan ionik dalam sel.
Jawaban:
Dalam kasus ini, kita memiliki dua potensial elektroda yang diberikan:
1. Cr³⁺(aq) + 3e⁻ → Cr(s) E° = -0,74 Volt
2. Cu²⁺(aq) + 2e⁻ → Cu(s) E° = +0,34 Volt
a. Untuk menghitung E°sel, kita perlu menggunakan perbedaan potensial elektroda antara kedua elektroda tersebut. Perbedaan potensial dapat dihitung dengan mengurangi potensial elektroda reduksi (reduksi agen) dari potensial elektroda oksidasi:
E°sel = E° reduksi - E° oksidasi
E°sel = (E° Cu²⁺ / Cu - E° Cr³⁺ / Cr)
E°sel = (+0,34 Volt - (-0,74 Volt))
E°sel = +1,08 Volt
Jadi, E°sel yang dihasilkan adalah +1,08 Volt.
b. Reaksi sel dalam kondisi standar adalah reaksi spontan di mana elektron mengalir dari anoda (lokasi oksidasi) ke katoda (lokasi reduksi) melalui sirkuit eksternal.
Reaksi sel adalah:
Cr(s) + Cu²⁺(aq) → Cu(s) + Cr³⁺(aq)
c. Dalam sel volta, katoda adalah lokasi di mana reduksi terjadi, sedangkan anoda adalah lokasi di mana oksidasi terjadi. Dalam kasus ini:
Katoda: Cu²⁺(aq) + 2e⁻ → Cu(s)
Anoda: Cr(s) → Cr³⁺(aq) + 3e⁻
d. Diagram sel volta dapat ditulis sebagai berikut:
Anoda: Cr | Cr³⁺(aq) || Cu²⁺(aq) | Cu: Katoda
e. Rangkaian sel volta dan aliran elektronnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Anoda Katoda
---------------→ ←--------------
| |
| Salt Bridge |
| |
---------------↑ ↓--------------
Aliran Elektron
Di sini, panah menunjukkan arah aliran elektron dari anoda (Cr) ke katoda (Cu) melalui kawat eksternal, sedangkan garis vertikal menunjukkan penggunaan jembatan garam (salt bridge) untuk menjaga keseimbangan ionik dalam sel.