5. Benda setinggi 10 cm diletakkan didepan lensa cembung sejauh 20 cm. bayangan benda terletak pada jarak 5 cm dibelakang cermin. Tentukan : a. Kuat lensa b. Perbesaran Bayangan c. Tinggi bayangan benda
Untuk menyelesaikan pertanyaan ini, kita dapat menggunakan rumus-rumus optik yang sesuai. Mari kita cari solusinya:
a. Untuk menentukan kuat lensa, kita dapat menggunakan rumus lensa yang dikenal sebagai rumus lensa, yang dinyatakan sebagai:
1/f = 1/do + 1/di
di mana f adalah kuat lensa, do adalah jarak benda dari lensa, dan di adalah jarak bayangan dari lensa.
Dalam kasus ini, do = 20 cm (jarak benda dari lensa) dan di = -5 cm (jarak bayangan dari lensa, dengan tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan tersebut di belakang lensa).
Menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menyelesaikan untuk f:
1/f = 1/20 + 1/(-5)
1/f = (1 - 4)/20
1/f = -3/20
Dengan membalik persamaan, kita dapat menentukan kuat lensa:
f = -20/3 cm
Jadi, kuat lensa adalah -20/3 cm atau -6.67 cm (dalam notasi desimal).
b. Untuk menentukan perbesaran bayangan, kita dapat menggunakan rumus perbesaran lensa:
M = -di/do
Dalam kasus ini, di = -5 cm (jarak bayangan dari lensa) dan do = 20 cm (jarak benda dari lensa).
Menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menentukan perbesaran bayangan:
M = -(-5)/20
M = 5/20
M = 1/4
Jadi, perbesaran bayangan adalah 1/4.
c. Dalam kasus ini, kita memiliki tinggi benda (ho) = 10 cm, jarak benda dari lensa (do) = 20 cm, dan jarak bayangan dari lensa (di) = -5 cm (dalam notasi negatif karena bayangan berada di belakang lensa).
Untuk menentukan tinggi bayangan (hi), kita dapat menggunakan rumus perbesaran lensa:
M = -di/do = hi/ho
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
-5/20 = hi/10
Kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut:
-1/4 = hi/10
Mengalikan kedua sisi persamaan dengan 10, kita dapat mencari tinggi bayangan:
-1/4 * 10 = hi
-2.5 cm = hi
Jadi, tinggi bayangan benda adalah -2.5 cm. Tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan tersebut terbalik secara vertikal. Dalam hal ini, tinggi bayangan adalah 2.5 cm dan terletak di bawah sumbu utama lensa.
Penjelasan:
Untuk menyelesaikan pertanyaan ini, kita dapat menggunakan rumus-rumus optik yang sesuai. Mari kita cari solusinya:
a. Untuk menentukan kuat lensa, kita dapat menggunakan rumus lensa yang dikenal sebagai rumus lensa, yang dinyatakan sebagai:
1/f = 1/do + 1/di
di mana f adalah kuat lensa, do adalah jarak benda dari lensa, dan di adalah jarak bayangan dari lensa.
Dalam kasus ini, do = 20 cm (jarak benda dari lensa) dan di = -5 cm (jarak bayangan dari lensa, dengan tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan tersebut di belakang lensa).
Menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menyelesaikan untuk f:
1/f = 1/20 + 1/(-5)
1/f = (1 - 4)/20
1/f = -3/20
Dengan membalik persamaan, kita dapat menentukan kuat lensa:
f = -20/3 cm
Jadi, kuat lensa adalah -20/3 cm atau -6.67 cm (dalam notasi desimal).
b. Untuk menentukan perbesaran bayangan, kita dapat menggunakan rumus perbesaran lensa:
M = -di/do
Dalam kasus ini, di = -5 cm (jarak bayangan dari lensa) dan do = 20 cm (jarak benda dari lensa).
Menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menentukan perbesaran bayangan:
M = -(-5)/20
M = 5/20
M = 1/4
Jadi, perbesaran bayangan adalah 1/4.
c. Dalam kasus ini, kita memiliki tinggi benda (ho) = 10 cm, jarak benda dari lensa (do) = 20 cm, dan jarak bayangan dari lensa (di) = -5 cm (dalam notasi negatif karena bayangan berada di belakang lensa).
Untuk menentukan tinggi bayangan (hi), kita dapat menggunakan rumus perbesaran lensa:
M = -di/do = hi/ho
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
-5/20 = hi/10
Kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut:
-1/4 = hi/10
Mengalikan kedua sisi persamaan dengan 10, kita dapat mencari tinggi bayangan:
-1/4 * 10 = hi
-2.5 cm = hi
Jadi, tinggi bayangan benda adalah -2.5 cm. Tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan tersebut terbalik secara vertikal. Dalam hal ini, tinggi bayangan adalah 2.5 cm dan terletak di bawah sumbu utama lensa.
Semoga paham dan membantu. Terima kasih