4.Mukti U.S (1993: 17-20) mengemukakan bahwa untuk menjadi pembicara yang baik, harus menguasai masalah yang sedang dibicarakan dan harus berbicara dengan jelas dan tepat. Dari kalimat yang diutarakan oleh ahli tersebut, silahkan dicari apa problem yang sering ditemukan ketika ingin menerepkan kedua hal tersebut !
- Kurangnya pengetahuan atau informasi tentang masalah yang sedang dibicarakan, sehingga pembicara tidak dapat memberikan argumen atau fakta yang mendukung gagasannya.
- Kurangnya persiapan atau latihan sebelum berbicara, sehingga pembicara tidak dapat menyusun kerangka atau struktur pembicaraannya dengan baik.
- Kurangnya keterampilan berbahasa, seperti pengucapan, intonasi, pilihan kata, tata bahasa, dan sebagainya, sehingga pembicara tidak dapat menyampaikan pesannya dengan jelas dan tepat.
- Kurangnya keterampilan komunikasi nonverbal, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan sebagainya, sehingga pembicara tidak dapat menunjukkan sikap atau emosi yang sesuai dengan pesannya.
- Kurangnya keterampilan berinteraksi dengan pendengar, seperti memberikan pertanyaan, tanggapan, umpan balik, atau humor, sehingga pembicara tidak dapat menarik perhatian atau melibatkan pendengar dalam pembicaraannya.
Jawaban:
- Kurangnya pengetahuan atau informasi tentang masalah yang sedang dibicarakan, sehingga pembicara tidak dapat memberikan argumen atau fakta yang mendukung gagasannya.
- Kurangnya persiapan atau latihan sebelum berbicara, sehingga pembicara tidak dapat menyusun kerangka atau struktur pembicaraannya dengan baik.
- Kurangnya keterampilan berbahasa, seperti pengucapan, intonasi, pilihan kata, tata bahasa, dan sebagainya, sehingga pembicara tidak dapat menyampaikan pesannya dengan jelas dan tepat.
- Kurangnya keterampilan komunikasi nonverbal, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan sebagainya, sehingga pembicara tidak dapat menunjukkan sikap atau emosi yang sesuai dengan pesannya.
- Kurangnya keterampilan berinteraksi dengan pendengar, seperti memberikan pertanyaan, tanggapan, umpan balik, atau humor, sehingga pembicara tidak dapat menarik perhatian atau melibatkan pendengar dalam pembicaraannya.