Kelas : VII (1 SMP) Materi : Bilangan Pecahan Kata Kunci : pecahan, penjumlahan
Pembahasan :
Bilangan pecahan atau bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pembagian dari dua bilangan bulat. Bilangan pecahan berbentuk
dengan a dan b bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, a dinamakan pembilang, serta b dinamakan penyebut.
Pecahan dengan b ≠ 0 dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi dengan FPB dari a dan b.
Bilangan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa dinamakan pecahan campuran atau bilangan campuran. Bilangan campuran berbentuk
dengan c ≠ 0. Pecahan campuran dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa, yaitu :
Penjumlahan pada bilangan pecahan apabila pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut sama yang berbentuk
dengan a, b, dan c merupakan bilangan bulat, serta c tidak sama dengan nol, sedangkan penjumlahan pada bilangan pecahan apabila pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut berbeda yang berbentuk
dengan a, b, c, dan d merupakan bilangan bulat, serta c dan d tidak sama dengan nol. Atau, jika pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda, maka penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan dahulu dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya.
Mari kita lihat soal tersebut.
Tentukan hasil penjumlahan berikut. a. b. c. d. e.
Jawab : a.
(ingat faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3 dan 9 = 3², sehingga FPB dari 6 dan 9 adalah 3).
b.
(ingat faktorisasi prima dari 8 = 2³ dan 6 = 2 x 3, sehingga FPB dari 8 dan 6 adalah 2).
c.
(ingat faktorisasi prima dari 3 = 3 dan 4 = 2², sehingga KPK dari 3 dan 4 adalah 3 x 2² = 3 x 4 = 12).
d.
(ingat faktorisasi prima dari 3 = 3 dan 9 = 3², sehingga KPK dari 3 dan 9 adalah 3² = 9).
e.
(ingat faktorisasi prima dari 2 = 2, 3 = 3, dan 4 = 2², sehingga KPK dari 2, 3, dan 4 adalah 3 x 2² = 3 x 4 = 12).
Kelas : VII (1 SMP)
Materi : Bilangan Pecahan
Kata Kunci : pecahan, penjumlahan
Pembahasan :
Bilangan pecahan atau bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pembagian dari dua bilangan bulat. Bilangan pecahan berbentuk
dengan a dan b bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, a dinamakan pembilang, serta b dinamakan penyebut.
Pecahan dengan b ≠ 0 dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi dengan FPB dari a dan b.
Bilangan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa dinamakan pecahan campuran atau bilangan campuran. Bilangan campuran berbentuk
dengan c ≠ 0. Pecahan campuran dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa, yaitu :
Penjumlahan pada bilangan pecahan apabila pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut sama yang berbentuk
dengan a, b, dan c merupakan bilangan bulat, serta c tidak sama dengan nol, sedangkan penjumlahan pada bilangan pecahan apabila pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut berbeda yang berbentuk
dengan a, b, c, dan d merupakan bilangan bulat, serta c dan d tidak sama dengan nol. Atau, jika pecahan-pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda, maka penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan dahulu dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya.
Mari kita lihat soal tersebut.
Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
Jawab :
a.
(ingat faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3 dan 9 = 3², sehingga FPB dari 6 dan 9 adalah 3).
b.
(ingat faktorisasi prima dari 8 = 2³ dan 6 = 2 x 3, sehingga FPB dari 8 dan 6 adalah 2).
c.
(ingat faktorisasi prima dari 3 = 3 dan 4 = 2², sehingga KPK dari 3 dan 4 adalah 3 x 2² = 3 x 4 = 12).
d.
(ingat faktorisasi prima dari 3 = 3 dan 9 = 3², sehingga KPK dari 3 dan 9 adalah 3² = 9).
e.
(ingat faktorisasi prima dari 2 = 2, 3 = 3, dan 4 = 2², sehingga KPK dari 2, 3, dan 4 adalah 3 x 2² = 3 x 4 = 12).
Semangat!