4 Teori yang menerangkan tentang terbentuknya jagad raya
Eristarice
1. terori "big bang" (dentuman besar) 2. teori "keadaan tetap" 3. teori "mengembang dan memampat" 4, teori "alam semsta quantum"
2 votes Thanks 4
amat951. Teori “Big Bang” Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, as-teroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” inididukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, ArnoPnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada diangkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alatNASA yangbernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini darilaboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori ”BigBang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatusebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang. Beberapa pendapat ahli astronomi pndukung teori ini adalah: Vesto Sliper(1932): meneliti bahwa garis-garis spektrum galaksi-galaksi semakin menjauh dan bergeser ke arah merah. Artinya: galaksi galaksi di sekitar kita semua bergerak saling menjauhi.Alan Guth (1980): berhasil menghitung adanya hubungan antara pergeseran spektrum galaksi berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya.
2. Teori “Keadaan Tetap” Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dariketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama,yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksiyang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksitersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapatdiciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadienergi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana se-sungguhnya jagat raya initerbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
3. Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory) Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian memampat lagi
4.Teori “Alam Semesta Quantum” Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik.
2. teori "keadaan tetap"
3. teori "mengembang dan memampat"
4, teori "alam semsta quantum"
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, as-teroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” inididukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, ArnoPnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada diangkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alatNASA yangbernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini darilaboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori ”BigBang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatusebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang. Beberapa pendapat ahli astronomi pndukung teori ini adalah: Vesto Sliper(1932): meneliti bahwa garis-garis spektrum galaksi-galaksi semakin menjauh dan bergeser ke arah merah. Artinya: galaksi galaksi di sekitar kita semua bergerak saling menjauhi.Alan Guth (1980): berhasil menghitung adanya hubungan antara pergeseran spektrum galaksi berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya.
2. Teori “Keadaan Tetap”
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dariketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama,yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksiyang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksitersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapatdiciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadienergi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana se-sungguhnya jagat raya initerbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
3. Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian memampat lagi
4. Teori “Alam Semesta Quantum”
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik.