Proses pembentukan ikatan ion melibatkan transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Berikut adalah proses pembentukan ikatan ion dari gabungan atom-atom tersebut:
a) 19 K dengan F:
Atom K (kalium) memiliki 19 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom F (fluor) memiliki 9 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom K akan kehilangan 1 elektron dan atom F akan menerima 1 elektron. Ini menghasilkan ion K+ (kalium positif) yang memiliki 18 elektron di kulit valensinya, dan ion F- (fluorida negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion K+ dan F- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
b) 12 Mg dengan O:
Atom Mg (magnesium) memiliki 12 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom O (oksigen) memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Mg akan kehilangan 2 elektron dan atom O akan menerima 2 elektron. Ini menghasilkan ion Mg2+ (magnesium positif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya, dan ion O2- (oksigen negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Mg2+ dan O2- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
c) 13 Al dengan N:
Atom Al (aluminium) memiliki 13 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom N (nitrogen) memiliki 5 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Al akan kehilangan 3 elektron dan atom N akan menerima 3 elektron. Ini menghasilkan ion Al3+ (aluminium positif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya, dan ion N3- (nitrida negatif) yang memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Al3+ dan N3- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
d) 3Li dengan O:
Atom Li (lithium) memiliki 3 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom O (oksigen) memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Li akan kehilangan 1 elektron dan atom O akan menerima 2 elektron. Ini menghasilkan ion Li+ (lithium positif) yang memiliki 2 elektron di kulit valensinya, dan ion O2- (oksigen negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Li+ dan O2- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
Jawaban:
Proses pembentukan ikatan ion melibatkan transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Berikut adalah proses pembentukan ikatan ion dari gabungan atom-atom tersebut:
a) 19 K dengan F:
Atom K (kalium) memiliki 19 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom F (fluor) memiliki 9 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom K akan kehilangan 1 elektron dan atom F akan menerima 1 elektron. Ini menghasilkan ion K+ (kalium positif) yang memiliki 18 elektron di kulit valensinya, dan ion F- (fluorida negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion K+ dan F- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
b) 12 Mg dengan O:
Atom Mg (magnesium) memiliki 12 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom O (oksigen) memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Mg akan kehilangan 2 elektron dan atom O akan menerima 2 elektron. Ini menghasilkan ion Mg2+ (magnesium positif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya, dan ion O2- (oksigen negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Mg2+ dan O2- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
c) 13 Al dengan N:
Atom Al (aluminium) memiliki 13 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom N (nitrogen) memiliki 5 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Al akan kehilangan 3 elektron dan atom N akan menerima 3 elektron. Ini menghasilkan ion Al3+ (aluminium positif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya, dan ion N3- (nitrida negatif) yang memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Al3+ dan N3- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
d) 3Li dengan O:
Atom Li (lithium) memiliki 3 elektron di kulit valensinya, sedangkan atom O (oksigen) memiliki 8 elektron di kulit valensinya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom Li akan kehilangan 1 elektron dan atom O akan menerima 2 elektron. Ini menghasilkan ion Li+ (lithium positif) yang memiliki 2 elektron di kulit valensinya, dan ion O2- (oksigen negatif) yang memiliki 10 elektron di kulit valensinya. Dalam ikatan ion, ion Li+ dan O2- akan saling tarik menarik melalui gaya elektrostatik.
Penjelasan:
Semoga bermanfaat dan membantu