haninah08
A. Bentuk dan proporsi (perbandingan ukuran antara bagian-bagian) benda Setiap benda memiliki bentuk dan proporsi yang khas. Bentuk silindris atau kerucut terpancung dari sebuah poci dengan bagian pegangan dan bagian mulutnya memiliki ciri khas, bahkan ada asas rasional fisika yang perlu diperhatikan. Salah satu cara untuk mengecek kewajaran proporsi adalah dengan menggunakan pensil yang diukurkan pada objek. b. Perspektif Walaupun kajian perspektif dilakukan dalam pokok bahasan tersendiri, dalam menggambar bentuk kesan perspektif tak bisa diabaikan. Perlu ada kewajaran kesan pandangan mata. Pada umumnya, kesan perspektif di sini tidak dibesar-besarkan, karena benda yang digambar berukuran relatif kecil. Mengenai perspektif ini akan dibahas lebih lanjut dalam subbab berikutnya. c. Cahaya-bayangan Kesan cahaya bayangan, yang dibuat dengan teknik arsir atau pulasan bukan saja untuk menggambarkan benda sesuai dengan yang tampak secara wajar, tetapi juga dalam teknik arsir itu sendiri terdapat nilai keindahan. Gaya goresan bisa ekspresif atau rapi (teratur), sesuai dengan pilihan kalian sendiri, tetapi memerlukan ketelitian dan perlu dilatih dengan saksama. Perlu dicermati bagaimana bayangan dan cahaya pada bidang datar; silinder atau bulat pada benda kasar atau halus. d. Pemanfaatan alat sesuai dengan karakteristiknya Pensil lunak (soft) jenis 2B atau 4B memiliki karakter berbeda dengan pensii keras (hard) jenis H. Pensii yang dimiringkan memberi bekas berbeda dengan yang digunakan secara agak tegak. Karakter goresan pena dan oil pastel berbeda. Jadi, masing-masing alat memiliki kemungkinan yang khas dan bervariasi. Alat-alat tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. e. Tata letak objek dalam bidang Tata letak ini penting agar posisi gambar pada bidang kertas “enak” dilihat, tidak terlalu kecil, terlalu besar, terlalu ke samping atau ke atas. f. Tekstur Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau gerabah, memiliki permukaan (tekstur) yang berbeda. Bagaimana menggambarkan kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan alat pensii mlsalnya, perlu dilatih dan dipelajari.