dowo
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : 1. Ada pengendara sepeda motor ditabrak oleh metro mini. Semua orang yang ada disekitar lokasi kejadian pandangannya langsung beralih ke TKP. Tidak ketinggalan semua penumpang bis kota dan mikrolet yang langsung menjulurkan kepala mencari sudut pandang yang terbaik. Sebagian ada yang berlari mendekat. Sebagian ada yang berucap: “Waduh, kasihan banget entu sepeda motor dihajar metro mini”. Nah, ini adalah simpati. Dan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit saja. Setelah itu terlupakan. 2. Dalam kejadian contoh tersebut, yang lebih banyak muncul adalah pemenuhan sifat keingintahuan para penonton. Minimal mereka bisa membawa oleh-oleh cerita kepada rekan sekantor atau kepada keluarga di rumah. “Eh tadi ada tabrakan motor sama metro mini lho. Kepalanya sampai misah dari badannya” dan selanjutnya dengan ditambah bumbu-bumbu yang membuat cerita semakin seru. Ini bukan simpati, tetapi pemuasan ego keingintahuan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa merubung seseorang yang sedang terluka parah justru akan mengakibatkan kebutuhan oksigen korban menjadi terganggu? Itu juga akan mengakibatkan sulitnya team paramedis melakukan tugasnya. 3. Seandainya ada salah satu dari mereka yang kemudian menelpon 911 (ngga kebayang gimana sulitnya menghubungi 911) atau membantu membawa korban ke rumah sakit terdekat, atau menghubungi polisi terdekat, atau menolong korban dengan metode PPPK yang pernah dpelajarinya, maka itulah yang disebut dengan empati. Alih-alih hanya sekedar menonton, melotot sambil berguman, dia langsung melakukan sesuatu tindakan yang tentu akan sangat bermanfaat bagi si korban.
1. Ada pengendara sepeda motor ditabrak oleh metro mini. Semua orang yang ada disekitar lokasi kejadian pandangannya langsung beralih ke TKP. Tidak ketinggalan semua penumpang bis kota dan mikrolet yang langsung menjulurkan kepala mencari sudut pandang yang terbaik. Sebagian ada yang berlari mendekat. Sebagian ada yang berucap: “Waduh, kasihan banget entu sepeda motor dihajar metro mini”. Nah, ini adalah simpati. Dan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit saja. Setelah itu terlupakan.
2. Dalam kejadian contoh tersebut, yang lebih banyak muncul adalah pemenuhan sifat keingintahuan para penonton. Minimal mereka bisa membawa oleh-oleh cerita kepada rekan sekantor atau kepada keluarga di rumah. “Eh tadi ada tabrakan motor sama metro mini lho. Kepalanya sampai misah dari badannya” dan selanjutnya dengan ditambah bumbu-bumbu yang membuat cerita semakin seru. Ini bukan simpati, tetapi pemuasan ego keingintahuan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa merubung seseorang yang sedang terluka parah justru akan mengakibatkan kebutuhan oksigen korban menjadi terganggu? Itu juga akan mengakibatkan sulitnya team paramedis melakukan tugasnya.
3. Seandainya ada salah satu dari mereka yang kemudian menelpon 911 (ngga kebayang gimana sulitnya menghubungi 911) atau membantu membawa korban ke rumah sakit terdekat, atau menghubungi polisi terdekat, atau menolong korban dengan metode PPPK yang pernah dpelajarinya, maka itulah yang disebut dengan empati. Alih-alih hanya sekedar menonton, melotot sambil berguman, dia langsung melakukan sesuatu tindakan yang tentu akan sangat bermanfaat bagi si korban.