3. Bacalah Teks Berita Berikut! JAKARTA - Pada 28 September 2018 gempa mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Setelahnya gempa susulan bermunculan dan memicu gelombang tsunami yang memorak porandakan Bumi Tadulako dan sekitarnya. Di Palu, gempa mengguncang hingga berkekuatan 7,4 skala Richter. Dilaporkan bahwa pusat gempat di kedalaman 10 km. Sedangkan posisi pusat gempa ini pada arah 27 km Timur Laut Donggala. Tak berapa lama kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami. BMKG memperingatkan gelombang laut akan mencapai 0,5 sampai tiga meter. Tiga hingga enam menit kemudian, Kota Palu diterjang ombak setinggi enam meter. Kejadian yang begitu cepat membuat banyak masyarakat tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri dari terjangan ombak. Selain itu, banyak juga orang yang tidak mengetahui peringatan tsunami dikarenakan jaringan komunikasi yang putus akibat guncangan gempa sebelumnya.s Setelah gempa dan tsunami, Palu kembali menghadapi fenomena alam yaitu likuifaksi. Mengutip BBC, guncangan yang ditimbulkan gempa menyebabkan tanah kehilangan ikatan. Hal tersebut mengakibatkan tanah larut seperti air lalu mengalir, membawa bangunan dan kendaraan di atasnya. Likuifaksi berlangsung pada tanah berpasir yang mudah terendam air, seperti tanah di Kota Palu yang dekat dengan laut. Dari teks diatas, buatkan analisis 5 W + 1 H nya!
Berikut adalah analisis 5 W + 1 H dari teks berita di atas:
1. Who (Siapa): Sekitaran Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang terdampak gempa dan tsunami pada 28 September 2018. Masyarakat yang terkena dampak tersebut termasuk penduduk setempat pengunjung dan pekerja di daerah tersebut.
2. What (Apa): Terjadi gempa bumi dengan kekuatan 74 skala Richter di Palu yang diikuti oleh serangkaian gempa susulan dan tsunami. Fenomena alam lainnya adalah likuifaksi yang terjadi setelah gempa.
3. When (Kapan): Gempa terjadi pada 28 September 2018 di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Tsunami terjadi beberapa menit setelah gempa. Kejadian likuifaksi juga berlangsung setelah gempa dan tsunami.
4. Where (Dimana): Gempa dan tsunami terjadi di Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang terletak di Sulawesi Tengah Indonesia. Likuifaksi terjadi di Kota Palu yang dekat dengan laut.
5. Why (Mengapa): Gempa dan tsunami terjadi karena adanya pergerakan tektonik di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menyebabkan tanah kehilangan ikatan yang mengakibatkan likuifaksi. Kondisi ini terjadi khususnya di daerah dengan tanah berpasir yang mudah terendam air.
6. How (Bagaimana): Gempa bumi terjadi di kedalaman 10 km dengan pusat gempa terletak sekitar 27 km Timur Laut Donggala. Tsunami terjadi tidak lama setelahnya dengan gelombang setinggi enam meter yang melanda Kota Palu. Likuifaksi terjadi ketika tanah larut seperti air dan mengalir membawa bangunan dan kendaraan di atasnya.
Jawaban:
Berikut adalah analisis 5 W + 1 H dari teks berita di atas:
1. Who (Siapa): Sekitaran Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang terdampak gempa dan tsunami pada 28 September 2018. Masyarakat yang terkena dampak tersebut termasuk penduduk setempat pengunjung dan pekerja di daerah tersebut.
2. What (Apa): Terjadi gempa bumi dengan kekuatan 74 skala Richter di Palu yang diikuti oleh serangkaian gempa susulan dan tsunami. Fenomena alam lainnya adalah likuifaksi yang terjadi setelah gempa.
3. When (Kapan): Gempa terjadi pada 28 September 2018 di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Tsunami terjadi beberapa menit setelah gempa. Kejadian likuifaksi juga berlangsung setelah gempa dan tsunami.
4. Where (Dimana): Gempa dan tsunami terjadi di Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang terletak di Sulawesi Tengah Indonesia. Likuifaksi terjadi di Kota Palu yang dekat dengan laut.
5. Why (Mengapa): Gempa dan tsunami terjadi karena adanya pergerakan tektonik di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menyebabkan tanah kehilangan ikatan yang mengakibatkan likuifaksi. Kondisi ini terjadi khususnya di daerah dengan tanah berpasir yang mudah terendam air.
6. How (Bagaimana): Gempa bumi terjadi di kedalaman 10 km dengan pusat gempa terletak sekitar 27 km Timur Laut Donggala. Tsunami terjadi tidak lama setelahnya dengan gelombang setinggi enam meter yang melanda Kota Palu. Likuifaksi terjadi ketika tanah larut seperti air dan mengalir membawa bangunan dan kendaraan di atasnya.