25. Yang mengeluarkan Resolusi Jihad ketika bangsa Indonesia menghadapi tentara Sekutu di Surabaya ialah .... Sukarno-Hatta a. b. Bung Tomo c. para ulama NU d. Masyumi 21
KH Hasyim Asy'ari menyatakan umat Islam harus melakukan pembelaan terhadap tanah air dari ancaman asing. Kemudian, pada 21-22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari berinsiatif melakukan rapat konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura di Bubutan, Surabaya. Kesepakatan mereka melahirkan resolusi yang diberi nama Resolusi Jihad.
Penandatanganan atau pengeluaran Resolusi Jihad ketika bangsa Indonesia menghadapi tentara Sekutu di Surabaya dilakukan oleh Masyumi 21. Masyumi 21 adalah rapat paripurna Majelis Syuro Muslimin Indonesia yang berlangsung pada tanggal 25 November 1945. Dalam rapat tersebut, disepakati untuk mengeluarkan Resolusi Jihad sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu yang hendak menguasai Surabaya pada masa itu. Resolusi Jihad tersebut mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajah. Meskipun demikian, perlawanan yang dilakukan tidak berhasil mengalahkan tentara Sekutu dan menyebabkan terjadinya pertumpahan darah yang besar di Surabaya.
Verified answer
Penjelasan:
KH Hasyim Asy'ari menyatakan umat Islam harus melakukan pembelaan terhadap tanah air dari ancaman asing. Kemudian, pada 21-22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari berinsiatif melakukan rapat konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura di Bubutan, Surabaya. Kesepakatan mereka melahirkan resolusi yang diberi nama Resolusi Jihad.
menurut informasi itu tapi g tau klo slh maaf
Jawaban:
Penjelasan:
Penandatanganan atau pengeluaran Resolusi Jihad ketika bangsa Indonesia menghadapi tentara Sekutu di Surabaya dilakukan oleh Masyumi 21. Masyumi 21 adalah rapat paripurna Majelis Syuro Muslimin Indonesia yang berlangsung pada tanggal 25 November 1945. Dalam rapat tersebut, disepakati untuk mengeluarkan Resolusi Jihad sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu yang hendak menguasai Surabaya pada masa itu. Resolusi Jihad tersebut mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajah. Meskipun demikian, perlawanan yang dilakukan tidak berhasil mengalahkan tentara Sekutu dan menyebabkan terjadinya pertumpahan darah yang besar di Surabaya.