21. Ketika zaman romawi kuno telah ada peralatan kriptograpi sederhana yang berguna untuk meng-enkripsi pesan menjadi kode yang cukup rumit. Alat tersebut terbuat dari pita yang ditulisi dan dililitkan pada sebuah tabung. Kunci untuk men-dekripsi pesan tersebut terletak pada diameter dari tabung nya. Alat tersebut bernama .... a. Sempoa b. Scytel c. Pascaline d. Kalkulator mohon di jawab kakk da baik cantik ganteng
Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, “kryptós” yang berarti tersembunyi dan “gráphein” yang berarti tulisan. Kriptografi telah digunakan oleh Julius Caesar sejak zaman Romawi Kuno. Teknik ini dijuluki Caesar Cipher untuk mengirim pesan secara rahasia, meskipun teknik yang digunakannya sangat tidak memadai untuk ukuran kini. Asal usul kriptografi biasanya berasal dari sekitar tahun 2000 SM, dengan praktik hieroglif Mesir. Ini terdiri dari piktogram yang kompleks, makna penuh yang hanya diketahui oleh segelintir elit. Penggunaan sandi modern yang diketahui pertama kali adalah oleh Julius Caesar (100 SM hingga 44 SM), yang tidak mempercayai si pembawa pesan ketika berkomunikasi dengan gubernur dan pejabatnya. Untuk alasan ini, ia menciptakan sistem di mana setiap karakter dalam pesannya digantikan oleh karakter tiga posisi di depannya dalam alfabet Romawi.
Casanova menggunakan pengetahuan mengenai kriptografi untuk mengelabui Madame d’Urfe (ia mengatakan kepada Madame d’Urfe bahwa sesosok jin memberi tahu kunci rahasia Madame d’Urfe kepadanya, padahal ia berhasil memecahkan kunci rahasia berdasarkan pengetahuannya mengenai kriptografi), sehingga ia mampu mengontrol kehidupan Madame d’Urfe secara total.
Kriptografi juga digunakan oleh tentara Sparta di kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar 400 sebelum masehi, melalui alat pembuat pesan yang disebut Scytale. Scytale merupakan suatu alat yang memiliki pita panjang dari daun papyrus dan ditambah dengan sebatang silinder. Mula–mula pengirim menuliskan pesannya diatas pita papyrus yang digulung pada sebatang silinder, setelah itu pita dilepaskan dan dikirimkan. Batang silinder yang cukup tebal dapat dituliskan 6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara melingkar. Scytale berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.
Penjelasan:
B. Scytel
Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, “kryptós” yang berarti tersembunyi dan “gráphein” yang berarti tulisan. Kriptografi telah digunakan oleh Julius Caesar sejak zaman Romawi Kuno. Teknik ini dijuluki Caesar Cipher untuk mengirim pesan secara rahasia, meskipun teknik yang digunakannya sangat tidak memadai untuk ukuran kini. Asal usul kriptografi biasanya berasal dari sekitar tahun 2000 SM, dengan praktik hieroglif Mesir. Ini terdiri dari piktogram yang kompleks, makna penuh yang hanya diketahui oleh segelintir elit. Penggunaan sandi modern yang diketahui pertama kali adalah oleh Julius Caesar (100 SM hingga 44 SM), yang tidak mempercayai si pembawa pesan ketika berkomunikasi dengan gubernur dan pejabatnya. Untuk alasan ini, ia menciptakan sistem di mana setiap karakter dalam pesannya digantikan oleh karakter tiga posisi di depannya dalam alfabet Romawi.
Casanova menggunakan pengetahuan mengenai kriptografi untuk mengelabui Madame d’Urfe (ia mengatakan kepada Madame d’Urfe bahwa sesosok jin memberi tahu kunci rahasia Madame d’Urfe kepadanya, padahal ia berhasil memecahkan kunci rahasia berdasarkan pengetahuannya mengenai kriptografi), sehingga ia mampu mengontrol kehidupan Madame d’Urfe secara total.
Kriptografi juga digunakan oleh tentara Sparta di kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar 400 sebelum masehi, melalui alat pembuat pesan yang disebut Scytale. Scytale merupakan suatu alat yang memiliki pita panjang dari daun papyrus dan ditambah dengan sebatang silinder. Mula–mula pengirim menuliskan pesannya diatas pita papyrus yang digulung pada sebatang silinder, setelah itu pita dilepaskan dan dikirimkan. Batang silinder yang cukup tebal dapat dituliskan 6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara melingkar. Scytale berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.