KUPANG-Warga Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, NTT, setiap tahun kesulitan air bersih selama beberapa bulan ketika musim kemarau melanda. Untuk membeli satu tangki air bersih berisi 5.000 liter, mereka harus membayar sedikitnya Rp 700.000. Sepanjang Minggu (22/08/2021), Kompas mendatangi semua desa di Amarasi Timur, yakni Pakubaun, Oebesi, Rabeka, hingga Enoraen. Desa terjauh adalah Enoraen yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Kota Kupang, ibukota NTT. Di Desa Rabeka, warga memikul air dalam jeriken. Thomas Alfa Edison (40), warga memakai stok tampungan air hujan atau membeli air. ”Harganya tergantung jarak. Yang paling jauh bisa sampai Rp 700.000 per tangki. Ini karena jaraknya sekitar 50 kilometer dari sumber air ditambah kondisi jalan rusak,” kata Thomas, yang juga Kepala SMA Negeri 3 Amarasi Selatan itu. (Sumber: Kompas, Kilas Daerah, 24/08/2021) Soal Kesulitan akses air bersih bagi warga seharusnya tidak perlu terjadi di abad 21 ini karena dengan kemajuan teknologi hal ini bisa di atasi. Pemenuhan kebutuhan primer air bersih bukan hanya kerja pemerintah ada berbagai aktor yang berperan. Menurut Anda, apakah partai politik seharusnya terlibat dalam pemenuhan kebutuhan primer akses air bersih? Jelaskan fungsi partai politik dan beri argumentasi terhadap fungsi-fungsi tersebut!
Jawaban:
EHHH BOSET
BANYAK AMAT ITU