September 2018 1 11 Report
Saat Gerhana, Mengapa Bulan Berubah Menjadi
Merah Darah?
Wikipedia
Gerhana Bulan
Rabu, 8 Oktober 2014 | 13:24 WIB
KOMPAS.com — Saat gerhana terjadi,
Matahari, Bumi, dan Bulan terletak pada satu
garis lurus. Posisi itu membuat Bumi menutupi
cahaya Matahari yang seharusnya sampai ke
Bulan.
Dengan posisi gerhana tersebut, dari sudut
pandang manusia di Bumi, seharusnya Bulan tak
akan tampak. Namun, ternyata saat totalitas
gerhana terjadi, Bulan justru berwarna merah
sehingga kerap disebut blood moon . Bagaimana
bisa?
Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin,
menerangkan bahwa warna merah darah Bulan
disebabkan oleh pembiasan.
"Cahaya matahari yang mengenai bulan memang
tertutup oleh Bumi, tetapi atmosfer Bumi masih
membiaskan cahaya merah dari matahari itu
sehingga bulan tidak gelap total," tulis Thomas di
blognya pada Senin (6/10/2014).
Hal itu mudah dijelaskan bila manusia berdiri di
Bulan. Manusia bakal melihat Bumi dikelilingi oleh
cahaya merah yang dibiaskan atmosfernya.
Bulan yang menjadi merah darah bisa dilihat saat
totalitas gerhana. Dalam gerhana kali ini,
totalitas berlangsung dari pukul 17.24-18.24 WIB.
Totalitas ini bisa dilihat dari seluruh wilayah
Indonesia, kecuali Banda Aceh.
Saat totalitas, warga Indonesia tengah timur
berpotensi melihat Uranus dengan mata
telanjang, meski butuh kejelian untuk
menemukannya.
Sementara warga Indonesia barat berpeluang
untuk menyaksikan fenomena langka selenelion.
Saat senja nanti, Bulan bakal terbit dengan
warna merah darah di ufuk timur, sementara
Matahari yang juga dengan warna kemerahan
masih berada di ufuk barat.

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.