2. Salah satu ciri penulisan sejarah pada periode Hindu-Buddha adalah kandungan isi penulisannya bersifat keratonsentris. Biasanya para penguasa kerajaan tradisional berusaha melegitimasi kekuasaannya dan mewariskan pengalaman kepada generasi penerusnya. Untuk hal itulah, raja membutuhkan tulisan sejarah yang disusun oleh pujangga keraton sehingga muncul tulisan berupa
Babad atau serat. Babad atau serat adalah salah satu bentuk tulisan sejarah pada periode Hindu-Buddha di Indonesia. Tulisan ini biasanya disusun oleh pujangga keraton atau para penulis istana yang bertugas untuk mencatat dan melestarikan sejarah kerajaan. Isi dari babad atau serat ini bersifat keratonsentris, artinya fokus pada kehidupan dan peristiwa yang terjadi di dalam kerajaan.
Babad atau serat berisi tentang kisah-kisah sejarah kerajaan, termasuk asal-usul kerajaan, silsilah raja-raja, peristiwa penting, dan kebijakan pemerintahan. Tulisan ini juga sering kali digunakan untuk melegitimasi kekuasaan raja dan mewariskan pengalaman kepada generasi penerusnya. Selain itu, babad atau serat juga dapat mencakup mitos, legenda, dan cerita rakyat yang terkait dengan kerajaan.
Babad atau serat biasanya ditulis dalam bahasa Jawa Kuno atau bahasa Jawa Klasik, menggunakan aksara Jawa. Tulisan ini memiliki nilai historis dan kultural yang penting, karena memberikan wawasan tentang kehidupan dan peradaban pada masa Hindu-Buddha di Indonesia. Babad atau serat juga menjadi sumber penting bagi para sejarawan dan peneliti dalam mempelajari sejarah dan budaya Indonesia pada periode tersebut.
Jawaban:
Babad atau serat. Babad atau serat adalah salah satu bentuk tulisan sejarah pada periode Hindu-Buddha di Indonesia. Tulisan ini biasanya disusun oleh pujangga keraton atau para penulis istana yang bertugas untuk mencatat dan melestarikan sejarah kerajaan. Isi dari babad atau serat ini bersifat keratonsentris, artinya fokus pada kehidupan dan peristiwa yang terjadi di dalam kerajaan.
Babad atau serat berisi tentang kisah-kisah sejarah kerajaan, termasuk asal-usul kerajaan, silsilah raja-raja, peristiwa penting, dan kebijakan pemerintahan. Tulisan ini juga sering kali digunakan untuk melegitimasi kekuasaan raja dan mewariskan pengalaman kepada generasi penerusnya. Selain itu, babad atau serat juga dapat mencakup mitos, legenda, dan cerita rakyat yang terkait dengan kerajaan.
Babad atau serat biasanya ditulis dalam bahasa Jawa Kuno atau bahasa Jawa Klasik, menggunakan aksara Jawa. Tulisan ini memiliki nilai historis dan kultural yang penting, karena memberikan wawasan tentang kehidupan dan peradaban pada masa Hindu-Buddha di Indonesia. Babad atau serat juga menjadi sumber penting bagi para sejarawan dan peneliti dalam mempelajari sejarah dan budaya Indonesia pada periode tersebut.