2 contoh pantun 4 bait dalam bahasa sunda! (a-b-a-b)
ilukman
Dalam sastra Sunda, pantun adalah sama dengan sisindiran. Dalam sastra Sunda, ada juga karya sastra yang disebut "carita pantun". Pantun yang ada dalam sastra atau bahasa Indonesia berbeda dengan "carita pantun" yang ada dalam bahasa Sunda.
Dalam sastra Sunda, carita pantun adalah bentuk puisi yang isinya berupa cerita, sedangkan sisindiran (pantun) adalah bentuk puisi yang isinya tidak berupa cerita. Contoh puisi Sunda lainnya yang isinya berupa cerita adalah wawacan. Sedangkan contoh puisi Sunda lainnya yang isinya bukan berupa cerita adalah mantra, guguritan, kawih, kakawihan dan sajak.
Jika dilihat dari bentuk kata-katanya, terdapat tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Sedangkan jika dilihat dari isi atau maksudnya, terdapat tiga jenis sisindiran juga, yaitu sisindiran yang berupa petuah atau dalam bahasa Sunda disebut piwuruk, kasih sayang atau sislih-asih dan humor atau sesebred atau heureuy.
Ciri utama dari sisindiran, terutama dalam paparikan atau rarakitan, adalah adanya kesamaam suara suku kata terakhir dari baris pertama dengan ketiga dan baris kedua dengan keempat dari sisindiran. Kesamaan suara suku kata tersebut adalah ditunjukkan dengan huruf hidup terakhir dari tiap baris, bukan huruf mati terakhir dari tiap baris.
Melihat pertanyaan di atas yaitu "contoh pantun dalam bahasa Sunda (a-b-a-b)", adalah hal yang tidak biasa. Yang biasa adalah "contoh pantun dalam bahasa Sunda (a-i-a-i)". Tapi, untuk sekedar contoh, di bawah ini adalah contoh sisindiran jenis paparikan yang bisa sesuai baik dengan pertanyaan (a-b-a-b) maupun yang sesuai dengan bentuk sisindiran yang biasa (a-i-a-i) :
jalma anu sok ngobatan biasa disebut tabib ulin tong kamalinaan tong nepi liwat ti magrib
leungit teh lemesna ical atawa hartina raib lamun geus sok babarengan hartina teh sobat karib
Dalam sastra Sunda, carita pantun adalah bentuk puisi yang isinya berupa cerita, sedangkan sisindiran (pantun) adalah bentuk puisi yang isinya tidak berupa cerita. Contoh puisi Sunda lainnya yang isinya berupa cerita adalah wawacan. Sedangkan contoh puisi Sunda lainnya yang isinya bukan berupa cerita adalah mantra, guguritan, kawih, kakawihan dan sajak.
Jika dilihat dari bentuk kata-katanya, terdapat tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Sedangkan jika dilihat dari isi atau maksudnya, terdapat tiga jenis sisindiran juga, yaitu sisindiran yang berupa petuah atau dalam bahasa Sunda disebut piwuruk, kasih sayang atau sislih-asih dan humor atau sesebred atau heureuy.
Ciri utama dari sisindiran, terutama dalam paparikan atau rarakitan, adalah adanya kesamaam suara suku kata terakhir dari baris pertama dengan ketiga dan baris kedua dengan keempat dari sisindiran. Kesamaan suara suku kata tersebut adalah ditunjukkan dengan huruf hidup terakhir dari tiap baris, bukan huruf mati terakhir dari tiap baris.
Melihat pertanyaan di atas yaitu "contoh pantun dalam bahasa Sunda (a-b-a-b)", adalah hal yang tidak biasa. Yang biasa adalah "contoh pantun dalam bahasa Sunda (a-i-a-i)". Tapi, untuk sekedar contoh, di bawah ini adalah contoh sisindiran jenis paparikan yang bisa sesuai baik dengan pertanyaan (a-b-a-b) maupun yang sesuai dengan bentuk sisindiran yang biasa (a-i-a-i) :
jalma anu sok ngobatan
biasa disebut tabib
ulin tong kamalinaan
tong nepi liwat ti magrib
leungit teh lemesna ical
atawa hartina raib
lamun geus sok babarengan
hartina teh sobat karib