1.Usaha lain untuk mengkaji kepemimpinan telah meberikan informasi tentang jenis perilaku yang dipamerkan pemimpin untuk menentukan apa yang membuat pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif. Perilaku ini dikategorikan dalam dua ukuran umum. Saudara diminta untuk menyebut dan menjelaskan kedua ukuran umum tersebut.
Dalam mengkaji kepemimpinan, terdapat dua ukuran umum perilaku pemimpin yang sering digunakan, yaitu:
1. Orientasi Tugas (Task-Oriented):
Ukuran ini berkaitan dengan sejauh mana seorang pemimpin fokus pada tugas, tujuan, dan hasil yang harus dicapai oleh tim atau organisasi. Pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi cenderung memberikan perhatian besar pada pelaksanaan tugas, alokasi sumber daya, dan pencapaian hasil yang diinginkan. Mereka cenderung mengawasi dan mengarahkan bawahan mereka untuk mencapai sasaran tertentu. Pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi biasanya berusaha untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam mencapai tujuan organisasi.
Kelebihan dari pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi adalah mereka cenderung lebih fokus dan terorganisir dalam mencapai hasil. Namun, kelemahan mereka mungkin terlihat dalam kurangnya perhatian pada kebutuhan emosional dan hubungan antarpribadi dalam tim, yang dapat mempengaruhi motivasi dan kesejahteraan anggota tim.
2. Orientasi Hubungan (People-Oriented):
Ukuran ini berkaitan dengan sejauh mana seorang pemimpin fokus pada hubungan antarpersonal dengan bawahan. Pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi cenderung memperhatikan kebutuhan, perasaan, dan kesejahteraan anggota tim. Mereka lebih berempati dan mengambil peran sebagai pendukung dan mentor bagi bawahan mereka. Pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi cenderung berusaha membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dalam tim.
Kelebihan dari pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi adalah mereka cenderung lebih terhubung secara emosional dengan anggota tim, yang dapat meningkatkan kepercayaan, motivasi, dan semangat dalam tim. Namun, kelemahan mereka mungkin terlihat dalam kesulitan menghadapi tugas-tugas yang sulit dan mengambil keputusan yang tidak populer karena perhatian mereka yang lebih besar pada keharmonisan dan kesejahteraan anggota tim.
Pemimpin yang efektif seringkali memiliki keseimbangan antara orientasi tugas dan orientasi hubungan. Mereka mampu mencapai hasil yang diinginkan sambil juga membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dengan anggota tim. Pemimpin yang berhasil menggabungkan kedua ukuran perilaku ini cenderung menciptakan lingkungan kerja yang produktif, harmonis, dan mampu mencapai tujuan organisasi dengan baik.
Penjelasan:
Dalam mengkaji kepemimpinan, terdapat dua ukuran umum perilaku pemimpin yang sering digunakan, yaitu:
1. Orientasi Tugas (Task-Oriented):
Ukuran ini berkaitan dengan sejauh mana seorang pemimpin fokus pada tugas, tujuan, dan hasil yang harus dicapai oleh tim atau organisasi. Pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi cenderung memberikan perhatian besar pada pelaksanaan tugas, alokasi sumber daya, dan pencapaian hasil yang diinginkan. Mereka cenderung mengawasi dan mengarahkan bawahan mereka untuk mencapai sasaran tertentu. Pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi biasanya berusaha untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam mencapai tujuan organisasi.
Kelebihan dari pemimpin dengan orientasi tugas yang tinggi adalah mereka cenderung lebih fokus dan terorganisir dalam mencapai hasil. Namun, kelemahan mereka mungkin terlihat dalam kurangnya perhatian pada kebutuhan emosional dan hubungan antarpribadi dalam tim, yang dapat mempengaruhi motivasi dan kesejahteraan anggota tim.
2. Orientasi Hubungan (People-Oriented):
Ukuran ini berkaitan dengan sejauh mana seorang pemimpin fokus pada hubungan antarpersonal dengan bawahan. Pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi cenderung memperhatikan kebutuhan, perasaan, dan kesejahteraan anggota tim. Mereka lebih berempati dan mengambil peran sebagai pendukung dan mentor bagi bawahan mereka. Pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi cenderung berusaha membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dalam tim.
Kelebihan dari pemimpin dengan orientasi hubungan yang tinggi adalah mereka cenderung lebih terhubung secara emosional dengan anggota tim, yang dapat meningkatkan kepercayaan, motivasi, dan semangat dalam tim. Namun, kelemahan mereka mungkin terlihat dalam kesulitan menghadapi tugas-tugas yang sulit dan mengambil keputusan yang tidak populer karena perhatian mereka yang lebih besar pada keharmonisan dan kesejahteraan anggota tim.
Pemimpin yang efektif seringkali memiliki keseimbangan antara orientasi tugas dan orientasi hubungan. Mereka mampu mencapai hasil yang diinginkan sambil juga membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dengan anggota tim. Pemimpin yang berhasil menggabungkan kedua ukuran perilaku ini cenderung menciptakan lingkungan kerja yang produktif, harmonis, dan mampu mencapai tujuan organisasi dengan baik.