1).untuk menghasilkan daging ayam yang baik dan lezat perlu dipilih ayam yang baik,berikut ini ciri ciri ayam yang baik untuk dipotong kecuali...
2).Daging merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak disukai orang karena memiliki kandungan gizi yang tinggi yang dimaksud dengan kulit adalah...
3).Bagian terluar dari tubuh yang berfungsi menutupi daging.pengeringan merupakan metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non pangan, salah satu tujuan pengeringan pada hasil samping dari bahan baku perikanan dan peternakan adalah...
4).Cara mengolah bahan limbah lunak organik misalnya dari bahan kertas koran bekas yaitu kertas koran digunting kecil kemudian direndam dan dibuat bubur kertas,langkah selanjutnya dapat dibuat patung miniatur Monas,proses ini termasuk prinsip...
5).Perhatikan pernyataan berikut! 1.jenis limbah yang berasal dari alam baik dari tumbuhan maupun hewan 2.bersifat keras dan padat 3.membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah ketiga pernyataan diatas merupakan karakteristik dari limbah...
Kesegaran bahan makanan yang digunakan dalam sajian bukan cuma penting demi menjamin cita rasa lezat sajian tersebut, tapi juga aspek kehalalan, keamanan pangan, dan kesehatan konsumen adalah hal yang harus diperhatikan.
Salah satu bahan makanan yang sering mendapat perlakuan agar tampak seperti bahan segar adalah daging baik sapi ataupun ayam. Jelang Idul Fitri, masyarakat perlu lebih waspada dengan peredaran daging sapi atau ayam gelonggongan (sapi atau ayam yang disuntik air agar badannya besar) dan ayam mati kemarin (tiren) di pasar tradisional.
Saat lebaran tiba, biasanya daging sapi dan daging ayam bakal diburu pembeli. Masyarakat harus ekstra hati-hati dalam membeli daging ayam segar, terutama harus cermat memilih daging ayam segar di antara ayam tiren atau ayam berformalin yang dijual oleh pedagang yang nakal.
Karakteristik fisik dari warna karkas/daging ayam, sangat berbeda antara karkas/daging normal dengan karkas ayam tiren yang dipotong 30 dan 60 menit, dimana pada karkas ayam tiren terdapat tanda-tanda kuning - merah (agak suram basah) dan terdapat memar, juga terdapat cairan darah warna gelap.
ciri ini sangat berbeda dengan karkas/daging yang berasal dari pemotongan normal (kontrol) yaitu warna daging ayam yang normal adalah putih, warnanya segar, bau dan cita rasa normal.
Sementara tingkat kerusakan pada karkas/daging terdapat kerusakan pada kulit karkas ayam yang dipotong 30 menit sesudah mati dan terdapat kerusakan pada kulit dan daging untuk karkas ayam yang dipotong 60 menit sesudah ayam mati.
Hal ini berbeda dengan karkas ayam yang dipotong normal yang tidak terdapat kerusakan pada kulit dan daging. Karkas ayam normal yang termasuk grade mutu A, korformasinya khas, berdaging baik, tidak ada kerusakan kulit dan tidak terdapat tulang patah.
Untuk memudahkan masyarakat mengenali ayam yang akan dibeli itu termasuk ayam segar atau ayam tiren, berikut adalah ciri-ciri ayam tiren, ayam berformalin dan ayam suntik (gelonggongan)
Ciri-ciri daging ayam tiren :
Dagingnya beraroma agak amis, berwarna kebiru-biruan, pucat dan tidak segar. Pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar, tidak mulus seperti ayam potong ketika hidup, kalau dipegang kulitnya licin dan mengkilat, karena pakai formalin. Terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam, dan harganya lebih murah.
Daging Ayam berformalin memiliki ciri-ciri berikut ini:
Formalin merupakan bahan pengawet yang berbahaya dan tidak boleh digunakan dalam bahan makanan. Sayangnya, banyak pedagang yang menggunakan bahan kimia ini untuk mengawetkan dagangannya sehingga dagangan mereka tidak mudah busuk.
Ayam memiliki bau khas formalin yang menyerupai bau obat. Jika dicium dagingnya akan berbau obat, Warna kulitnya lebih pucat dibanding daging ayam segar, tidak rusak selama dua hari pada suhu kamar 25-27oC. Pada bagian paha sampai kaki terlihat kaku, tidak dikerumuni lalat, dan teksturnya sangat kencang
Daging ayam suntik air:
Ayam suntik adalah ayam yang disuntik air pada bagian dada, paha, dan punggungnya, sehingga ayam yang kecil pun akan terlihat besar badannya. Ciri-cirinya adalah bila digantung atau diangkat, daging ayam meneteskan banyak air. Sedangkan bila diletakkan, ayam akan terlihat basah dengan air yang menggenang di sekitarnya.
Kulit ayam terlihat mengkilap dan tidak kesat, Daging ayam akan terasa tidak lembek dan agak kencang saat ditekan, Daging ayam akan mengeluarkan banyak air dan menyusut saat dimasak. (ybh)
Jawaban:
Kesegaran bahan makanan yang digunakan dalam sajian bukan cuma penting demi menjamin cita rasa lezat sajian tersebut, tapi juga aspek kehalalan, keamanan pangan, dan kesehatan konsumen adalah hal yang harus diperhatikan.
Salah satu bahan makanan yang sering mendapat perlakuan agar tampak seperti bahan segar adalah daging baik sapi ataupun ayam. Jelang Idul Fitri, masyarakat perlu lebih waspada dengan peredaran daging sapi atau ayam gelonggongan (sapi atau ayam yang disuntik air agar badannya besar) dan ayam mati kemarin (tiren) di pasar tradisional.
Saat lebaran tiba, biasanya daging sapi dan daging ayam bakal diburu pembeli. Masyarakat harus ekstra hati-hati dalam membeli daging ayam segar, terutama harus cermat memilih daging ayam segar di antara ayam tiren atau ayam berformalin yang dijual oleh pedagang yang nakal.
Karakteristik fisik dari warna karkas/daging ayam, sangat berbeda antara karkas/daging normal dengan karkas ayam tiren yang dipotong 30 dan 60 menit, dimana pada karkas ayam tiren terdapat tanda-tanda kuning - merah (agak suram basah) dan terdapat memar, juga terdapat cairan darah warna gelap.
ciri ini sangat berbeda dengan karkas/daging yang berasal dari pemotongan normal (kontrol) yaitu warna daging ayam yang normal adalah putih, warnanya segar, bau dan cita rasa normal.
Sementara tingkat kerusakan pada karkas/daging terdapat kerusakan pada kulit karkas ayam yang dipotong 30 menit sesudah mati dan terdapat kerusakan pada kulit dan daging untuk karkas ayam yang dipotong 60 menit sesudah ayam mati.
Hal ini berbeda dengan karkas ayam yang dipotong normal yang tidak terdapat kerusakan pada kulit dan daging. Karkas ayam normal yang termasuk grade mutu A, korformasinya khas, berdaging baik, tidak ada kerusakan kulit dan tidak terdapat tulang patah.
Untuk memudahkan masyarakat mengenali ayam yang akan dibeli itu termasuk ayam segar atau ayam tiren, berikut adalah ciri-ciri ayam tiren, ayam berformalin dan ayam suntik (gelonggongan)
Ciri-ciri daging ayam tiren :
Dagingnya beraroma agak amis, berwarna kebiru-biruan, pucat dan tidak segar. Pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar, tidak mulus seperti ayam potong ketika hidup, kalau dipegang kulitnya licin dan mengkilat, karena pakai formalin. Terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam, dan harganya lebih murah.
Daging Ayam berformalin memiliki ciri-ciri berikut ini:
Formalin merupakan bahan pengawet yang berbahaya dan tidak boleh digunakan dalam bahan makanan. Sayangnya, banyak pedagang yang menggunakan bahan kimia ini untuk mengawetkan dagangannya sehingga dagangan mereka tidak mudah busuk.
Ayam memiliki bau khas formalin yang menyerupai bau obat. Jika dicium dagingnya akan berbau obat, Warna kulitnya lebih pucat dibanding daging ayam segar, tidak rusak selama dua hari pada suhu kamar 25-27oC. Pada bagian paha sampai kaki terlihat kaku, tidak dikerumuni lalat, dan teksturnya sangat kencang
Daging ayam suntik air:
Ayam suntik adalah ayam yang disuntik air pada bagian dada, paha, dan punggungnya, sehingga ayam yang kecil pun akan terlihat besar badannya. Ciri-cirinya adalah bila digantung atau diangkat, daging ayam meneteskan banyak air. Sedangkan bila diletakkan, ayam akan terlihat basah dengan air yang menggenang di sekitarnya.
Kulit ayam terlihat mengkilap dan tidak kesat, Daging ayam akan terasa tidak lembek dan agak kencang saat ditekan, Daging ayam akan mengeluarkan banyak air dan menyusut saat dimasak. (ybh)
Penjelasan:
MAAF YA KOK SALAH