Adapun tantangan pada jangka pendek dan menengah adalah diperlukannya suasana kondusif bagi pembangunan untuk pemenuhan kesejahteraan, demokrasi dan keadilan untuk semua sebagaimana disampaikan Presiden
Penjelasan:
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Irman Gusman saat menyampaikan sambutan di acara buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di rumah dinasnya di Kompleks Pejabat Tinggi, Jalan HR Kuningan, Jakarta, Selasa (24/8/2010) petang. " Adapun tantangan pada jangka pendek dan menengah adalah diperlukannya suasana kondusif bagi pembangunan untuk pemenuhan kesejahteraan, demokrasi dan keadilan untuk semua sebagaimana disampaikan Presiden," ujar Irman.Untuk itu, tambah Irman, pihaknya mengajak semua pihak saling bekerja keras dan bekerja sama untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara, khususnya untuk mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat.
Sebelumnya, Irman menyatakan, demokrasi yang semakin tumbuh dan berkembang seriring dengan perbaikan sistem ketatanegaraan, diharapkan dapat semakin mendekatkan capaian tujuan berbangsa dan bernegara. Asalkan, didukung oleh hubungan sinergitas di antara sesama lembaga negara, partai politik, pers dan masyarakat sipil sebagai bagian dari pilar demokrasi.
Namun, tentang perubahan UUD 1945 itu sendiri, Irman tidak menjelaskan rinci. Masalah perubahan UUD 1945 sejauh ini menjadi perhatian, terutama setelah anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengusulkan perubahan UUD 1945, khususnya terkait dengan masa jabatan Presiden RI untuk yang ketiga kalinya.Sebagaimana diketahui, saat menghadiri Hari Konstitusi di Gedung MPR, pekan lalu, Presiden Yudhoyono menolak wacana Perubahan UUD 1945 terkait masa jabatan Presiden untuk ketiga kalinya. Presiden Yudhoyono sendiri dalam acara tersebut sama sekali tidak memberikan pidato balasan seperti tahun-tahun sebelumnya di mana setelah tuan rumah memberikan pidato pengantar disusul dengan pidato Presiden Yudhoyono.
Setelah berbuka puasa dengan takzil, shalat Magrib dan makan malam, Presiden didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono langsung meninggalkan rumah dinas Irman Gusman. Sebelumnya, Presiden dan Wapres beserta undangan lainnya mendengarkan ceramah makna puasa dari Zaenuddin MZ.
Dalam acara itu, selain Wakil Presiden Boediono, juga hadir Ketua DPR Marzuki Alie dan pimpinan DPD lainnya serta sejumlah menteri kabinet lainnya dan para pimpinan media massa, hadir pula Ketua Umum DP P Partai Gerakan Rakyat Indonesia Prabowo Soebianto, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa.
Akan tetapi, sejumlah tokoh nasional seperti mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, termasuk Ketua MPR Taufik Kiemas tidak terlihat hadir.
Jawaban:
Adapun tantangan pada jangka pendek dan menengah adalah diperlukannya suasana kondusif bagi pembangunan untuk pemenuhan kesejahteraan, demokrasi dan keadilan untuk semua sebagaimana disampaikan Presiden
Penjelasan:
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Irman Gusman saat menyampaikan sambutan di acara buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di rumah dinasnya di Kompleks Pejabat Tinggi, Jalan HR Kuningan, Jakarta, Selasa (24/8/2010) petang. " Adapun tantangan pada jangka pendek dan menengah adalah diperlukannya suasana kondusif bagi pembangunan untuk pemenuhan kesejahteraan, demokrasi dan keadilan untuk semua sebagaimana disampaikan Presiden," ujar Irman.Untuk itu, tambah Irman, pihaknya mengajak semua pihak saling bekerja keras dan bekerja sama untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara, khususnya untuk mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat.
Sebelumnya, Irman menyatakan, demokrasi yang semakin tumbuh dan berkembang seriring dengan perbaikan sistem ketatanegaraan, diharapkan dapat semakin mendekatkan capaian tujuan berbangsa dan bernegara. Asalkan, didukung oleh hubungan sinergitas di antara sesama lembaga negara, partai politik, pers dan masyarakat sipil sebagai bagian dari pilar demokrasi.
Namun, tentang perubahan UUD 1945 itu sendiri, Irman tidak menjelaskan rinci. Masalah perubahan UUD 1945 sejauh ini menjadi perhatian, terutama setelah anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengusulkan perubahan UUD 1945, khususnya terkait dengan masa jabatan Presiden RI untuk yang ketiga kalinya.Sebagaimana diketahui, saat menghadiri Hari Konstitusi di Gedung MPR, pekan lalu, Presiden Yudhoyono menolak wacana Perubahan UUD 1945 terkait masa jabatan Presiden untuk ketiga kalinya. Presiden Yudhoyono sendiri dalam acara tersebut sama sekali tidak memberikan pidato balasan seperti tahun-tahun sebelumnya di mana setelah tuan rumah memberikan pidato pengantar disusul dengan pidato Presiden Yudhoyono.
Setelah berbuka puasa dengan takzil, shalat Magrib dan makan malam, Presiden didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono langsung meninggalkan rumah dinas Irman Gusman. Sebelumnya, Presiden dan Wapres beserta undangan lainnya mendengarkan ceramah makna puasa dari Zaenuddin MZ.
Dalam acara itu, selain Wakil Presiden Boediono, juga hadir Ketua DPR Marzuki Alie dan pimpinan DPD lainnya serta sejumlah menteri kabinet lainnya dan para pimpinan media massa, hadir pula Ketua Umum DP P Partai Gerakan Rakyat Indonesia Prabowo Soebianto, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa.
Akan tetapi, sejumlah tokoh nasional seperti mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, termasuk Ketua MPR Taufik Kiemas tidak terlihat hadir.