1. mengalami kekalahan dalam. peperangan melawan Portugis di Malaka.
Tidak ada tokoh yg cakap untuk menggantikan. Sultan Iskandar Muda.
2. Karaeng Matoaya, lengkapnya Karaeng Matoaya I Malingkang Daeng Manyonri' Karaeng Katangka atau Sultan Abdullah, adalah seorang raja Kerajaan Tallo (memerintah 1593-1623, wafat 1636)
3. Perayaan Sekaten yaitu untuk memperingati Maulid Nabi di Istana yang berasal dari kata syahadatain yang berarti mengenalkan dua kalimat ...
4. Jalur perdagangan yang melalui laut (dikenal sebagai Jalur Emas) adalah jalur perdagangan yang melalui/melintasi perbatasan laut.
5. Jalur Darat:
Terkenal dengan juluran jalur Sutra (the silk route). Dengan jalur ini, para pedagang Islam melintasi Jazirah Arab melewati Baghdad, Samarkand, kota-kota di Uzbekistan, Tajkistan, Turkemistan, kemudian ke daratan Tiongkong.
Sesampainya di Lanzhao, jalur darat terpecah menjadi jalur selatan ke Calcutta dan jalur timur ke Xian sampai Guangzhou tetapi tujuan utama kedua rombongan ini sama-sama menuju selat malaka. Dari selat malaka yang strategis, pedagang Islam itu dapat menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Jalur laut:
Jalur ini dimulai dari pesisir Jazirah Arab ke Teluk Persia melewati kota-kota pelabuhan di pesisir Irak dan Iran menuju India. Dari India para pedagang Islam ini berlanjut ke Selat Malaka dan menyebar ke berbagai wilayah atau kepulauan di Indonesia.
6. dari bagian barat Lembah Yordania dan di bagian timur melalui semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia.
7. masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur seletan.
8. adalah Para Sultan, Para Sultan bukan saja mendanai kegiatan-kegiatan masjid, tetapi juga mendatangkan para ulama, baik dari mancanegara, terutama Timur Tengah, maupun dari kalangan ulama pribumi sendiri.
9. teori masuknya Islam ke Indonesia yang dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat
10. Untuk mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa.
Jawaban:
1. mengalami kekalahan dalam. peperangan melawan Portugis di Malaka.
Tidak ada tokoh yg cakap untuk menggantikan. Sultan Iskandar Muda.
2. Karaeng Matoaya, lengkapnya Karaeng Matoaya I Malingkang Daeng Manyonri' Karaeng Katangka atau Sultan Abdullah, adalah seorang raja Kerajaan Tallo (memerintah 1593-1623, wafat 1636)
3. Perayaan Sekaten yaitu untuk memperingati Maulid Nabi di Istana yang berasal dari kata syahadatain yang berarti mengenalkan dua kalimat ...
4. Jalur perdagangan yang melalui laut (dikenal sebagai Jalur Emas) adalah jalur perdagangan yang melalui/melintasi perbatasan laut.
5. Jalur Darat:
Terkenal dengan juluran jalur Sutra (the silk route). Dengan jalur ini, para pedagang Islam melintasi Jazirah Arab melewati Baghdad, Samarkand, kota-kota di Uzbekistan, Tajkistan, Turkemistan, kemudian ke daratan Tiongkong.
Sesampainya di Lanzhao, jalur darat terpecah menjadi jalur selatan ke Calcutta dan jalur timur ke Xian sampai Guangzhou tetapi tujuan utama kedua rombongan ini sama-sama menuju selat malaka. Dari selat malaka yang strategis, pedagang Islam itu dapat menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Jalur laut:
Jalur ini dimulai dari pesisir Jazirah Arab ke Teluk Persia melewati kota-kota pelabuhan di pesisir Irak dan Iran menuju India. Dari India para pedagang Islam ini berlanjut ke Selat Malaka dan menyebar ke berbagai wilayah atau kepulauan di Indonesia.
6. dari bagian barat Lembah Yordania dan di bagian timur melalui semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia.
7. masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur seletan.
8. adalah Para Sultan, Para Sultan bukan saja mendanai kegiatan-kegiatan masjid, tetapi juga mendatangkan para ulama, baik dari mancanegara, terutama Timur Tengah, maupun dari kalangan ulama pribumi sendiri.
9. teori masuknya Islam ke Indonesia yang dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat
10. Untuk mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa.