1.merevisi teks tanggapan kritis''sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan'' 2.mengurutkan paragraf teks tanggapan kritis''sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan'' b.indonesia k13 halaman 113 kelas 9
gumantinr2. Mengurutkan paragraf teks tanggapan kritis ''Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan''
Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan Evaluasi : “Mulai tahun ini, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk SMK proporsinya lebih besar, yaitu berkisar 60—70 persen. Sisanya digunakan untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA),” kata Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2014.
Deskripsi Teks: Saat ini terdapat sekitar 22.000 SMA/SMK. Jumlah siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menegah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa perbandingan SMA dan SMK saat ini masih 51 berbanding 49. Pada tahun 2015 nanti dengan penambahan SMK, jumlah SMK ditargetkan menjadi 55 persen.
Mulai tahun 2013 pemerintah membuat program pendidikan menengah universal, sebagai rintisan wajib belajar dua belas tahun. Oleh karena itu, pembangunan sekolah menengah akan meningkat. Meskipun demikian, sesuai dengan kebijakan nasional yang akan menguatkan pendidikan vokasi, penambahan lebih banyak ke SMK.
Pendirian SMK baru atau penambahan ruang kelas baru di SMK, disarankan di daerah yang proporsi SMAnya sudah banyak. Di Pulau Jawa, misalnya, jumlah SMA dinilai sudah cukup sehingga didorong untuk menambah SMK.
Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di kota/kabupaten yang angka partisipasi kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.
Penegasan ulang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di jenjang menengah dengan terus menambah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60% (enam puluh persen) dari sekolah menengah yang ada.
Penjelasan: Evaluasi berisi tentang pernyataan umum tentang pembangunan SMK. Deskripsi bagian berisi tentang penjelasan dengan alasan yang menguatkan kenapa pembangunan SMK lebih ditingkatkan jumlahnya. Penegasan ulang berisi tentang kesimpulan dari permasalahan yang dibahas di dalam teks.
1. Merevisi teks tanggapan kritis ''Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan''
"Saat ini terdapat sekitar 22.000 SMA/SMK. Jumlah siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menengah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.
Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di kota/kabupaten yang Angka Partisipasi Kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.
Detil tambahan: Kelas : IX Pelajaran : Bahasa Indonesia Kata kunci : teks tanggapan kritis, struktur teks tanggapan kritis, teks Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan Kategori : Bab II : Menanggapi Sesuatu Berdasarkan Fakta
Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan
Evaluasi :
“Mulai tahun ini, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk SMK proporsinya lebih besar, yaitu berkisar 60—70 persen. Sisanya digunakan untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA),” kata Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2014.
Deskripsi Teks:
Saat ini terdapat sekitar 22.000 SMA/SMK. Jumlah siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menegah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa perbandingan SMA dan SMK saat ini masih 51 berbanding 49. Pada tahun 2015 nanti dengan penambahan SMK, jumlah SMK ditargetkan menjadi 55 persen.
Mulai tahun 2013 pemerintah membuat program pendidikan menengah universal, sebagai rintisan wajib belajar dua belas tahun. Oleh karena itu, pembangunan sekolah menengah akan meningkat. Meskipun demikian, sesuai dengan kebijakan nasional yang akan menguatkan pendidikan vokasi, penambahan lebih banyak ke SMK.
Pendirian SMK baru atau penambahan ruang kelas baru di SMK, disarankan di daerah yang proporsi SMAnya sudah banyak. Di Pulau Jawa, misalnya, jumlah SMA dinilai sudah cukup sehingga didorong untuk menambah SMK.
Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di kota/kabupaten yang angka partisipasi kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.
Penegasan ulang:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di jenjang menengah dengan terus menambah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60% (enam puluh persen) dari sekolah menengah yang ada.
Penjelasan:
Evaluasi berisi tentang pernyataan umum tentang pembangunan SMK.
Deskripsi bagian berisi tentang penjelasan dengan alasan yang menguatkan kenapa pembangunan SMK lebih ditingkatkan jumlahnya.
Penegasan ulang berisi tentang kesimpulan dari permasalahan yang dibahas di dalam teks.
1. Merevisi teks tanggapan kritis ''Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan''
"Saat ini terdapat sekitar 22.000 SMA/SMK. Jumlah siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menengah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.
Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di kota/kabupaten yang Angka Partisipasi Kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.
Detil tambahan:
Kelas : IX
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks tanggapan kritis, struktur teks tanggapan kritis, teks Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan
Kategori :
Bab II : Menanggapi Sesuatu Berdasarkan Fakta