1.kegiatan dikatakan ilmiah jika dilakukan serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah juga memiliki beberapa kreteria. Sabutkan minimal 5! 2.Metode ilmiah diartikan sebagal serangkaian langkah langkah kerja yang dilakukan untuk munjawab masalah. tulislah lang kah langkah yang mencerminkan tahapan tahapan ilmiah. 3.Dalam menerapkan metode ilmiah diperlukan sikap ilmiah, Sebutkan minimal 6 sikap ilmiah Jang harus diterapkan. 4.keselamatan kerja di laboratorium sangat penting bagi semua pihak baik bagi praktika maupun alat di ruangan praktikum Tuliskan 5 tujuan penerapan keselamatan kerja tersebut. mohon dibantu!!
Jawaban:
Kriteria metode ilmiah minimal 5:
a. Objektif: Penelitian harus berdasarkan fakta dan data yang dapat diverifikasi.
b. Reproduktibilitas: Metode harus dapat diulang oleh orang lain untuk mendapatkan hasil yang sama.
c. Kontrol variabel: Semua variabel yang mempengaruhi hasil harus dikendalikan dengan cermat.
d. Falsifikasi: Penelitian harus dapat diuji untuk membuktikan atau membantah hipotesis.
e. Sistematik: Langkah-langkah penelitian harus terorganisir dengan baik dan logis.
Tahapan metode ilmiah:
a. Pengamatan dan identifikasi masalah.
b. Pembuatan hipotesis.
c. Perancangan eksperimen atau penelitian.
d. Pengumpulan data.
e. Analisis data dan pengambilan kesimpulan.
f. Penyajian hasil dan publikasi.
Sikap ilmiah yang diperlukan dalam menerapkan metode ilmiah minimal 6:
a. Objektivitas: Tidak membiarkan pendapat pribadi mempengaruhi hasil penelitian.
b. Skeptisisme: Memeriksa bukti dengan kritis sebelum menerima suatu klaim.
c. Kejujuran: Menyajikan data dan hasil secara jujur tanpa manipulasi.
d. Teliti: Melakukan penelitian dengan hati-hati dan akurat.
e. Terbuka terhadap kritik: Menerima kritik secara konstruktif untuk meningkatkan penelitian.
f. Berpikir kritis: Menganalisis masalah dengan logika dan bukti yang valid.
Tujuan penerapan keselamatan kerja di laboratorium:
a. Mencegah kecelakaan dan cedera pada praktikan dan staf laboratorium.
b. Melindungi lingkungan dari potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia atau percobaan.
c. Menjaga kebersihan dan keteraturan di lingkungan laboratorium.
d. Meminimalkan risiko kerusakan peralatan dan fasilitas.
e. Menghindari pencemaran silang dan kontaminasi hasil percobaan atau penelitian.