1.Diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat memperkuat konflik antar kelompok. Ini terjadi ketika kelompok menarik garis batas yang memisahkan diri mereka dari yang lain. Setiap kelompok memiliki pandangan yang berbeda tentang nilai, tujuan, dan hak istimewa yang diberikan kepada mereka. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar kelompok karena suatu kelompok mungkin merasa bahwa mereka mendapatkan kurang dari yang lain.
2.Sikap etnosentrisme dan primordialisme menyebabkan konflik karena mereka memiliki pandangan yang kaku dan berpandangan bahwa suatu kelompok lebih baik daripada yang lain. Ini dapat menyebabkan konflik ketika suatu kelompok berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka dengan menindas kelompok lain. Ini juga dapat menyebabkan diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok lain.
3.Contoh perbedaan konflik menurut Kurt Lewin adalah konflik yang berasal dari perbedaan dalam pandangan atau nilai. Misalnya, konflik antara orang yang berbeda pendapat tentang pendidikan, pengelolaan aset, atau seksualitas. Konflik ini bisa terjadi karena orang-orang berbeda pandangan tentang masalah ini dan tidak setuju satu sama lain.
4.Berikut adalah lima bentuk khusus konflik Soerjono Soekanto:
-Konflik antar kelompok: Konflik ini muncul ketika salah satu kelompok berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka dengan menindas kelompok lain.
-Konflik antar individu: Konflik ini muncul ketika individu berbeda pandangan dan tidak setuju satu sama lain.
-Konflik antara kepentingan-kepentingan: Konflik ini muncul ketika dua atau lebih kepentingan berbeda berusaha untuk memaksimalkan kepentingan mereka masing-masing.
-Konflik antara tingkat-tingkat kekuasaan: Konflik ini muncul ketika tingkat kekuasaan yang berbeda berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka masing-masing.
-Konflik antara komunitas: Konflik ini muncul ketika komunitas yang berbeda berusaha untuk memaksimalkan hak-hak masing-masing.
1.Akomodasi merupakan upaya penyelesaian konflik. Bentuk-bentuk akomodasi di antaranya adalah mediasi, arbitrasi, ajudikasi, kompromi, konsiliasi, dan lain-lain.
2.Konflik vertikal atau disebut juga konflik antarkelas adalah konflik antara dua pihak yang berbeda status sosialnya secara vertikal, artinya ada pihak yang lebih tinggi dan ada pihak lain yang lebih rendah. Konflik antara buruh dengan perusahaan adalah salah satu contoh dari konflik antarkelas.
3.Apartheid merupakan contoh kekejaman konflik yang disebabkan tidak dewasanya suatu kelompok menghadapi perbedaan. Latar belakang yang menyebabkan konflik di Afrika Selatan tersebut merupakan perbedaan ras atau ciri fisik atau warna kulit.
4.Kekerasan adalah tindakan merugikan orang lain yang dapat dilakukan secara fisik ataupun nonfisik. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak lain yang lebih lemah. Kekerasan fisik contohnya adalah pemukulan, sedangkan kekerasan nonfisik contohnya adalah kekerasan verbal atau menggunakan kata-kata.
Verified answer
Jawaban & Penjelasannya
1.Diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat memperkuat konflik antar kelompok. Ini terjadi ketika kelompok menarik garis batas yang memisahkan diri mereka dari yang lain. Setiap kelompok memiliki pandangan yang berbeda tentang nilai, tujuan, dan hak istimewa yang diberikan kepada mereka. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar kelompok karena suatu kelompok mungkin merasa bahwa mereka mendapatkan kurang dari yang lain.
2.Sikap etnosentrisme dan primordialisme menyebabkan konflik karena mereka memiliki pandangan yang kaku dan berpandangan bahwa suatu kelompok lebih baik daripada yang lain. Ini dapat menyebabkan konflik ketika suatu kelompok berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka dengan menindas kelompok lain. Ini juga dapat menyebabkan diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok lain.
3.Contoh perbedaan konflik menurut Kurt Lewin adalah konflik yang berasal dari perbedaan dalam pandangan atau nilai. Misalnya, konflik antara orang yang berbeda pendapat tentang pendidikan, pengelolaan aset, atau seksualitas. Konflik ini bisa terjadi karena orang-orang berbeda pandangan tentang masalah ini dan tidak setuju satu sama lain.
4.Berikut adalah lima bentuk khusus konflik Soerjono Soekanto:
-Konflik antar kelompok: Konflik ini muncul ketika salah satu kelompok berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka dengan menindas kelompok lain.
-Konflik antar individu: Konflik ini muncul ketika individu berbeda pandangan dan tidak setuju satu sama lain.
-Konflik antara kepentingan-kepentingan: Konflik ini muncul ketika dua atau lebih kepentingan berbeda berusaha untuk memaksimalkan kepentingan mereka masing-masing.
-Konflik antara tingkat-tingkat kekuasaan: Konflik ini muncul ketika tingkat kekuasaan yang berbeda berusaha untuk memaksimalkan hak-hak mereka masing-masing.
-Konflik antara komunitas: Konflik ini muncul ketika komunitas yang berbeda berusaha untuk memaksimalkan hak-hak masing-masing.
SEMOGA MEMBANTU
1.Akomodasi merupakan upaya penyelesaian konflik. Bentuk-bentuk akomodasi di antaranya adalah mediasi, arbitrasi, ajudikasi, kompromi, konsiliasi, dan lain-lain.
2.Konflik vertikal atau disebut juga konflik antarkelas adalah konflik antara dua pihak yang berbeda status sosialnya secara vertikal, artinya ada pihak yang lebih tinggi dan ada pihak lain yang lebih rendah. Konflik antara buruh dengan perusahaan adalah salah satu contoh dari konflik antarkelas.
3.Apartheid merupakan contoh kekejaman konflik yang disebabkan tidak dewasanya suatu kelompok menghadapi perbedaan. Latar belakang yang menyebabkan konflik di Afrika Selatan tersebut merupakan perbedaan ras atau ciri fisik atau warna kulit.
4.Kekerasan adalah tindakan merugikan orang lain yang dapat dilakukan secara fisik ataupun nonfisik. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak lain yang lebih lemah. Kekerasan fisik contohnya adalah pemukulan, sedangkan kekerasan nonfisik contohnya adalah kekerasan verbal atau menggunakan kata-kata.
maaf kalo salah