Nama asli Sunan Drajat adalah Raden qosim, beliau adalah putra Sunan Ampel denegn Dewi Condrowati dan merupakan adik dari Raden Makhdum Ibrohim atau Sunan Bonang, Raden qosim yang sudah mewarisi ilmu dari ayahnya, kemudian diperintah untuk berdakwah di sebalah barat Gresik, yaitu daerah yang kosong dari ulama’ besar antara Tuban dan Gresik.
Raden Qosim mendirikan pesantrean tepatnya di desa jelang (sekarang termasuk wilayah desa banjarwati) kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Ditempat itu Raden Qosim di sambut masyarakat setempat denegan antusias sekali, lebih lebih mereka tahu bahwa Raden Qosim adalah putra Sunan Ampel dan masih terhitung kerabat kerajaan Majapahit. Beliau dalam mensyi’arkan agama islam unik sekali dengan gamelan pangkur maka banyaklah orang yang datang berguru kepadanya.
Diantara ajaran Raden Qosim yang terkenal adalah sebagai berikut :
· Menehono teken marang wong wuto
· Menehono mangan marang wong kang luwe
· Menehono busono marang wong kang mudo
· Menehono ngiyup marang wong kang kudanan
Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah :
· Berilah petunjuk kepada orang yang bodoh
· Sejahterakan kehidupan rakyat yang miskin
· Ajarkan budi pekerti (etika) kepada orang yang tidak tahu malu atau belum punya beradapan tinggi
· Berilah perlindungan kepada orang-orang yang menderita atau tertimpa musibah
Sikap hidup yang dicontohkan Sunan Drajat adalah agar pengikutnya dapat mengambil suri tauladan yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang muslim dengan ajaran kolektifisme yaitu ajaran untuk bergotong royong, hidup rukun, saling tolong menolong. Itulah ajaran islam yang sebenarnya.
Penjelasan:
sunan bonang
Keteladanan yang diajarkan oleh sunan bonang adalah cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka. Ia memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan. Oleh karena itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Sunan Bonang juga penggubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati.
Pembahasan
Nama aslinya adalah Syekh Maulana Makhdum Ibrahim. Putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati yang sering disebut Nyai Ageng Manila.
Sunan Bonang memiliki keistimewaan memimpin dan bergaul dengan masyarakat. Bakat ini menunjang tugasnya untuk meneruskan dakwah ayahnya. Terutama dalam bidang seni budaya. Oleh karena itu Sunan Bonang lebih banyak menggunakan seni dan budaya sebagai medida dakwahnya. Melalui berbagai unsur kesenian beliau tanamkan roh islamiyah baik yang berkenaan dengan aqidah huku mapun etika.
Sunan Bonang banyak menggubah syair lagu gending dengan tema tauhid, ibadah, akhlak, kisah-kisah Nabi. Sunan Bonang jugalah yang menggubah gamelan Jawa seperti yang ada sekarang, ia menggubah gamelan Jawa yang saat itu masih kental dengan estetika Hindu dengan gaya lebih baru dan menambahkan instrument bonang. Dengan begitu, berangsur-angsur terkikis bermacam-jenis kepercayaan dan adat istiadat lama yang menyesatkan dan tumbuh bersemi aqidah dan ajaran Islam yang menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jawaban:
SUNAN DRAJAT
Nama asli Sunan Drajat adalah Raden qosim, beliau adalah putra Sunan Ampel denegn Dewi Condrowati dan merupakan adik dari Raden Makhdum Ibrohim atau Sunan Bonang, Raden qosim yang sudah mewarisi ilmu dari ayahnya, kemudian diperintah untuk berdakwah di sebalah barat Gresik, yaitu daerah yang kosong dari ulama’ besar antara Tuban dan Gresik.
Raden Qosim mendirikan pesantrean tepatnya di desa jelang (sekarang termasuk wilayah desa banjarwati) kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Ditempat itu Raden Qosim di sambut masyarakat setempat denegan antusias sekali, lebih lebih mereka tahu bahwa Raden Qosim adalah putra Sunan Ampel dan masih terhitung kerabat kerajaan Majapahit. Beliau dalam mensyi’arkan agama islam unik sekali dengan gamelan pangkur maka banyaklah orang yang datang berguru kepadanya.
Diantara ajaran Raden Qosim yang terkenal adalah sebagai berikut :
· Menehono teken marang wong wuto
· Menehono mangan marang wong kang luwe
· Menehono busono marang wong kang mudo
· Menehono ngiyup marang wong kang kudanan
Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah :
· Berilah petunjuk kepada orang yang bodoh
· Sejahterakan kehidupan rakyat yang miskin
· Ajarkan budi pekerti (etika) kepada orang yang tidak tahu malu atau belum punya beradapan tinggi
· Berilah perlindungan kepada orang-orang yang menderita atau tertimpa musibah
Sikap hidup yang dicontohkan Sunan Drajat adalah agar pengikutnya dapat mengambil suri tauladan yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang muslim dengan ajaran kolektifisme yaitu ajaran untuk bergotong royong, hidup rukun, saling tolong menolong. Itulah ajaran islam yang sebenarnya.
Penjelasan:
sunan bonang
Keteladanan yang diajarkan oleh sunan bonang adalah cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka. Ia memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan. Oleh karena itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Sunan Bonang juga penggubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati.
Pembahasan
Nama aslinya adalah Syekh Maulana Makhdum Ibrahim. Putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati yang sering disebut Nyai Ageng Manila.
Sunan Bonang memiliki keistimewaan memimpin dan bergaul dengan masyarakat. Bakat ini menunjang tugasnya untuk meneruskan dakwah ayahnya. Terutama dalam bidang seni budaya. Oleh karena itu Sunan Bonang lebih banyak menggunakan seni dan budaya sebagai medida dakwahnya. Melalui berbagai unsur kesenian beliau tanamkan roh islamiyah baik yang berkenaan dengan aqidah huku mapun etika.
Sunan Bonang banyak menggubah syair lagu gending dengan tema tauhid, ibadah, akhlak, kisah-kisah Nabi. Sunan Bonang jugalah yang menggubah gamelan Jawa seperti yang ada sekarang, ia menggubah gamelan Jawa yang saat itu masih kental dengan estetika Hindu dengan gaya lebih baru dan menambahkan instrument bonang. Dengan begitu, berangsur-angsur terkikis bermacam-jenis kepercayaan dan adat istiadat lama yang menyesatkan dan tumbuh bersemi aqidah dan ajaran Islam yang menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat.