19. Sebuah sistem bandul sederhana yang mempunyai panjang tali L berada dalam medan gravitasi g. Beban yang digunakan mempunyai massa m dan dapat dianggap berbentuk massa titik. Pada posisi vertikal di bawah titik O terdapat sebuah paku pada jarak dari O. Akibat paku ini, ayunan bandul berubah arah seperti ditunjukkan pada gambar di samping. Paku Sudut simpangan mula-mula teta 0, dipilih sedemikian rupa sehingga ketinggian maksimum (titik A) massa m relatif terhadap titik terendah (titik B) adalah h. Anggap simpangan sudut teta 0 kecil. a. Berapa ketinggian h2, dari titik C (titik C adalah posisi simpangan maksimum). b. Hitung periode osilasi sistem (yaitu gerak dari A - B - C - B - A).
Verified answer
a. Ketinggian h₂ , dari titik C adalah sama dengan ketinggian h₁ dari titik A.
b. Besar periode osilasi sistem adalah
Ayunan sederhana merupakan suatu sistam yang terdiri dari sebuah massa titik yang digantung dengan tali tanpa massa dan tidak dapat mulur.
Gaya Pemulih merupakan gaya yang tegak lurus dengan tali ayunan.
Persamaan Gaya pemulih pada ayunan sederhana adalah :
Pada ayunan sederhana sin θ sangat kecil sekali sehingga, sin θ ≈ S/L.
Persamaan Gaya pemulihnya menjadi :
Persamaan percepatannya adalah :
Pada ayunan sederhana , besarnya periode ayunan dirumuskan dengan persaaan :
Frekuensi ayunan sederhana :
Keterangan :
F : Gaya pemulih (N)
m : massa bandul (kg)
S : simpangan (m)
L : Panjang tali (m)
a : Percepatan (m/s²)
g : Percepatan gravitasi setempat (m/s²)
T : Periode ayunan
f : Frekuensi ayunan.
Panjang tali : L
massa beban : m
sudut simpangan awal : θ₀
a. Ketinggian h₂, dari titik C (titik C adalah posisi simpangan maksimum).
b. Periode osilasi sistem (yaitu gerak dari A - B - C - B - A).
a. Ketinggian h₂, dari titik C (titik C adalah posisi simpangan maksimum).
Perhatikan gambar !
Untuk mengetahui ketinggian titik C, bisa menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, yaitu :
Em di A = Em di B = Em di C
Energi mekanik di titik A.
Em A = Ek A + Ep A
Em A = Ep A (vA = 0 m/s)
Jadi Em di A adalah
Em = m g h₂
Energi mekanik di titik C.
Em C = Ek C + Ep C
Em C = Ep C (vC = 0 m/s)
Jadi Em di C adalah :
Em = m g h₂
Karena Em A = Em c, maka :
m g h₁ = m g h₂
h₂ = h₁
Jadi ketinggian di titik C sama dengan ketinggian di titik A.
b. Periode osilasi sistem (yaitu gerak dari A - B - C - B - A).
Perhatikan gerak bandul.
Pada bandul tersebut mengalami pergarakan yaitu :
A ke B, B ke C, C ke B dan B ke A.
Pada gerak A ke B dan B ke A, besar periodenya adalah :
Perlu diningat bahwa A ke B adalah 1/4 periode dan B ke A juga 1/4 periode sehingga :
Pada gerak B ke C dan C ke B, besar periodenya adalah :
atau
Perlu diningat bahwa B ke C adalah 1/4 periode dan C ke B juga 1/4 periode sehingga :
Besar periode tersebut adalah
Jadi besar periode osilasi sistem adalah
a. Ketinggian h₂ , dari titik C adalah sama dengan ketinggian h₁ dari titik A.
b. Besar periode osilasi sistem adalah
Pelajari Lebih Lanjut :
=========\\(^_^)//=========
DETAIL JAWABAN.
Kelas : X
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : 10. Getaran Harmonik
Kode Kategorisasi : 10 . 6 . 10
Kata Kunci :
Ayunan, sederhana, panjang, tali, beban, gaya, pemulih, simpangan,