1. Tekanan uap air pada suhu 26 °C adalah 25 mmHg. Jika 60 gr urea (Mr =60) dilarutkan dalam 162 gram air, hitung tekanan uap larutan tersebut pada suhu 26 °C ! 2. Pada suhu 27 °C tekanan osmotik 5 liter larutan BaC12 adalah 3 atm. Berapa gram BaC12 (Mr = 208) terdapat dalam larutan tersebut? 3. Jika ke dalam 200 gram air dilarutkan 3,2 gram zat non elektrolit menyebabkan larutan membeku pada suhu - 0,465 °C. Jika Kf air = 1,86, tentukan Mr zat non elektrolit tersebut! 4. a. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi: Sn²+ + Cr₂O7²- → Sn4+ + Cr³+ (suasana asam) - b.Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan cara biloks: KMnO4 + KI + H₂O MnO2 +KOH + 1₂ 5. Diketahui potensial elektroda aluminium dan timbal sebagai berikut : Cr³+(aq) + 3e Cr(s) Eº = -0,74 Volt Cu²+(aq) + 2e → Cu(s) E° = +0,34 Volt Kedua elektroda dihubungkan dalam suatu sel volta dan reaksi berlangsung spontan, a. Hitung Eᵒsel yang dihasilkan b. Tulis reaksi sel c. Tentukan katoda dan anoda d. Tuliskan diagram sel e. Gambarkan rangkaian sel volta beserta aliran elektronnya
1. Untuk menghitung tekanan uap larutan, kita dapat menggunakan hukum Raoult. Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan parsial suatu komponen dalam larutan sebanding dengan fraksi mol dari komponen tersebut dikalikan dengan tekanan uap murni komponen tersebut pada suhu tertentu.
Tekanan uap larutan (P) dapat dihitung dengan rumus:
P = (ni / ntotal) * P0
Dimana:
ni = jumlah mol solute
ntotal = jumlah total mol solute dan solvent
P0 = tekanan uap murni solvent
Dalam kasus ini, urea (CO(NH2)2) merupakan solute dan air (H2O) merupakan solvent.
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Menghitung jumlah mol solute:
Molar Mass (Mr) urea = 60 g/mol
Jumlah mol urea (ni) = massa urea / Mr urea = 60 g / 60 g/mol = 1 mol
b. Menghitung jumlah total mol solute dan solvent:
Molar Mass (Mr) air = 18 g/mol
Jumlah mol air (ntotal) = massa air / Mr air = 162 g / 18 g/mol = 9 mol
c. Menghitung tekanan uap larutan:
P = (ni / ntotal) * P0
P = (1 mol / 9 mol) * 25 mmHg = 2.78 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan tersebut pada suhu 26 °C adalah 2.78 mmHg.
2. Untuk menghitung jumlah gram BaCl2 dalam larutan, kita dapat menggunakan persamaan terkait tekanan osmotik:
Jawaban:
1. Untuk menghitung tekanan uap larutan, kita dapat menggunakan hukum Raoult. Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan parsial suatu komponen dalam larutan sebanding dengan fraksi mol dari komponen tersebut dikalikan dengan tekanan uap murni komponen tersebut pada suhu tertentu.
Tekanan uap larutan (P) dapat dihitung dengan rumus:
P = (ni / ntotal) * P0
Dimana:
ni = jumlah mol solute
ntotal = jumlah total mol solute dan solvent
P0 = tekanan uap murni solvent
Dalam kasus ini, urea (CO(NH2)2) merupakan solute dan air (H2O) merupakan solvent.
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Menghitung jumlah mol solute:
Molar Mass (Mr) urea = 60 g/mol
Jumlah mol urea (ni) = massa urea / Mr urea = 60 g / 60 g/mol = 1 mol
b. Menghitung jumlah total mol solute dan solvent:
Molar Mass (Mr) air = 18 g/mol
Jumlah mol air (ntotal) = massa air / Mr air = 162 g / 18 g/mol = 9 mol
c. Menghitung tekanan uap larutan:
P = (ni / ntotal) * P0
P = (1 mol / 9 mol) * 25 mmHg = 2.78 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan tersebut pada suhu 26 °C adalah 2.78 mmHg.
2. Untuk menghitung jumlah gram BaCl2 dalam larutan, kita dapat menggunakan persamaan terkait tekanan osmotik:
π = MRT
Dimana:
π = tekanan osmotik (3 atm)
M = molaritas larutan BaCl2 (dalam mol/L)
R = konstanta gas (0.0821 L.atm/mol.K)
T = suhu dalam Kelvin (27 °C + 273 = 300 K)
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Menghitung molaritas larutan BaCl2:
π = MRT
3 atm = M * 0.0821 L.atm/mol.K * 300 K
M = 3 atm / (0.0821 L.atm/mol.K * 300 K) = 0.121 mol/L
b. Menghitung jumlah mol BaCl2:
Molar Mass (Mr) BaCl2 = 208 g/mol
Jumlah mol BaCl2 = molaritas * volume larutan
Jumlah mol BaCl2 = 0.121 mol/L * 5 L = 0.605 mol
c. Menghitung jumlah gram BaCl2:
Jumlah gram BaCl2 = jumlah mol BaCl2 * molar mass BaCl2
Jumlah gram BaCl2 = 0.605 mol * 208 g/mol = 125.84 g
Jadi, terdapat 125.84 gram BaCl2 dalam larutan tersebut.
3. Untuk menghitung Mr zat non elektrolit, kita dapat menggunakan hukum Raoult untuk titik bekunya.
∆Tf = Kf * m
Dimana:
∆Tf = penurunan titik beku (0.465 °C)
Kf = konstanta krioscopik air (1.86 °C/m)
m = molalitas larutan (mol solute per kg pelarut)
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Menghitung molalitas larutan:
Molar Mass (Mr) zat non elektrolit = ?
Jumlah mol zat non elektrolit (ni) = massa zat non elektrolit / Mr zat non elektrolit
ni = 3.2 g / Mr
Massa air (m) = 200 g
Persentase massa zat non elektrolit dalam larutan = (massa zat non elektrolit / massa total) * 100
Persentase massa zat non elektrolit = (3.2 g / (3.2 g + 200 g)) * 100 = 1.57%
m = (1.57 / 100) * (3.2 g / Mr)
b. Menghitung penurunan titik beku:
∆Tf = Kf * m
0.465 °C = 1.86 °C/molal * [(1.57 / 100) * (3.2 g / Mr)]