1. Sebut dan jelaskan penyebab terjadinya transmigrasi?
2. Jelaskan dan tulis rumus kepadatan penduduk?
#Tolong dijawab ya,,plisss
vanvan1
Faktor-faktor Penyebab Dilaksanakannya Transmigrasi 1. Faktor kependudukan, Indonesia mengalami permasalahan diantaranya persebaran penduduk yang tidak merata. Penduduk Indonesia 61,1% tinggal di Pulau Jawa dan Madura; sedang luas pulau Jawa dan Madura hanya 6,9% dari luas seluruh wilayah Indonesia. Jelas bahwa Pulau Jawa berpenduduk sangat padat, sedang pulau – pulau lain berpenduduk sedikit. Oleh karena itu, paerlu adanya pemerataan melalui program transmigrasi. 2. Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja disektor pertanian, sedang para petani di Jawa rata – rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar. Idealnya petani paling sedikit harus memiliki 2 hektar lahan. 3. Faktor lain dilaksanakanyya transmigrasi adalah karena bencana alam, daerah rawan terhadap bencana alam, daerahnya terkena proyek pembangunan misalnya akan dibangun waduk . 2. Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk suatu wilayah (jiwa) /Luas wilayah (km²)
Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut. Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas, dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Kepadatan penduduk arimatik = Jumlah penduduk (jiwa) ) / Luas wilayah (km²)
Contoh soal: Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7.584.000 jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226.782 km 2 . Berapakah kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut? Jawab:
7.584.000 2 : 33,44jiwa/km = 226.782
Jadi kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut adalah 33,44 jiwa/ km2 ..
Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian.
Kepadatan penduduk fisiologis = Jumlah penduduk (jiwa) / Luas lahan pertanian (km²)
Contoh soal: Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar 7.584.000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154.820 km . Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?
Jawab :
7.584.000 2 : 48,99 jiwa/km = 154.820
Jadi kepadatan fisiologis wilayah tersebut adalah 49 jiwa/ km (dengan pembulatan ke atas).
Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian.
Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk petani (jiwa) / Luas lahan pertanian (km²)
Contoh soal: Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar 7.584.000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa adalah penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas wilayah pertaniannya adalah 154.820 km2 . Berapakah kepadatan agraris wilayah tersebut ? Jawab:
2.050.000 2 : 13 jiwa/km = 154.820 Jadi kepadatan agraris wilayah tersebut ialah 13 jiwa/km .
Kepadatan penduduk ekonomi adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan. Kemampuan wilayah yang dimaksud adalah kapasitas produksi wilayah tersebut. Pengukuran kapasitas produksi suatu wilayah sulit ditentukan sehingga pengukuran kepadatan ini jarang digunakan.
Perhitungan kepadatan penduduk secara aritmatik, fisiologis, agraris, dan ekonomi, seperti yang telah kita pelajari menunjukkan bahwa kepadatan penduduk bisa dilihat dari beberapa aspek.
1. Faktor kependudukan, Indonesia mengalami permasalahan diantaranya persebaran penduduk yang tidak merata. Penduduk Indonesia 61,1% tinggal di Pulau Jawa dan Madura; sedang luas pulau Jawa dan Madura hanya 6,9% dari luas seluruh wilayah Indonesia. Jelas bahwa Pulau Jawa berpenduduk sangat padat, sedang pulau – pulau lain berpenduduk sedikit. Oleh karena itu, paerlu adanya pemerataan melalui program transmigrasi. 2. Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja disektor pertanian, sedang para petani di Jawa rata – rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar. Idealnya petani paling sedikit harus memiliki 2 hektar lahan. 3. Faktor lain dilaksanakanyya transmigrasi adalah karena bencana alam, daerah rawan terhadap bencana alam, daerahnya terkena proyek pembangunan misalnya akan dibangun waduk
. 2. Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk suatu wilayah (jiwa) /Luas wilayah (km²)
Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas, dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Kepadatan penduduk arimatik = Jumlah penduduk (jiwa) ) / Luas wilayah (km²)
Contoh soal:
Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7.584.000 jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226.782 km 2 . Berapakah kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut?
Jawab:
7.584.000 2 : 33,44jiwa/km = 226.782
Jadi kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut adalah 33,44 jiwa/ km2 ..
Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian.
Kepadatan penduduk fisiologis = Jumlah penduduk (jiwa) / Luas lahan pertanian (km²)
Contoh soal:
Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar 7.584.000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154.820 km . Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?
Jawab :
7.584.000 2 : 48,99 jiwa/km = 154.820
Jadi kepadatan fisiologis wilayah tersebut adalah 49 jiwa/ km (dengan pembulatan ke atas).
Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian.
Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk petani (jiwa) / Luas lahan pertanian (km²)
Contoh soal:
Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar 7.584.000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa adalah penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas wilayah pertaniannya adalah 154.820 km2 . Berapakah kepadatan agraris wilayah tersebut ?
Jawab:
2.050.000 2 : 13 jiwa/km = 154.820
Jadi kepadatan agraris wilayah tersebut ialah 13 jiwa/km .
Kepadatan penduduk ekonomi adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan. Kemampuan wilayah yang dimaksud adalah kapasitas produksi wilayah tersebut. Pengukuran kapasitas produksi suatu wilayah sulit ditentukan sehingga pengukuran kepadatan ini jarang digunakan.
Perhitungan kepadatan penduduk secara aritmatik, fisiologis, agraris, dan ekonomi, seperti yang telah kita pelajari menunjukkan bahwa kepadatan penduduk bisa dilihat dari beberapa aspek.