1. Pilihlah salah satu diantaranya untuk dibaca
2. Kemudian cerpen pilihan kalian tersebut disusun menjadi sebuah teks ulasan
3. Penyusunannya disesuaikan dengan struktur teks ulasan!
4. Setelah kalian menyusun menjadi teks ulasan, isi keterangan di bawah teks tersebut
tentang strukturnya.
Contoh : paragraph 1 termasuk orientasi karena…….dst
BERBAGI ITU INDAH
Seorang gadis tengah berdiri di bawah pohon rindang saat matahari menyinari bumi
dengan sinar teriknya. Gadis itu, Laylyn namanya. Berparas cantik khas kebarat-baratan. Namun
tidak menghilangkan wajah khas Indonesianya.
Iya, Laylyn keturunan dari pasangan Inggris-Indonesia. Karena itu, wajahnya merupakan
campuran dari kedua orang tuanya dan terihat sangat manis. Saat ini, Laylyn bersekolah di
Sekolah Menengah Atas, di salah satu kawasan. Dia memilih bersekolah di Indonesia karena ikut
dengan orang tuanya.
Laylyn memang belum lama bersekolah di Indonesia, tapi Bahasa Indonesianya sudah
sangat fasih. Dia sangat mengagumi Indonesia, budayanya, adatnya, makanannya, semuanya!
Dan jangan lupakan Bahasanya. Laylyn sangat tertarik dengan Bahasa Indonesia, karena itulah
Laylyn menjadi sangat paham dengan Bahasa Indonesia.
Di sekolahnya, Laylyn sering mengikuti perlombaan yang berkaitan dengan bidang
pelajaran Bahasa Indonesia. Dan selalu mendapat hasil yang memuaskan dari setiap perlombaan
yang ia ikuti.
Suatu ketika, guru menawarkan kepada Laylyn untuk ikut dalam olimpiade Bahasa
Indonesia tingkat Nasional. Ini benar-benar kesempatan yang bagus bagi Laylyn tentunya.
"Apa kamu bersedia untuk ikut dalam olimpiade ini, Laylyn?" tanya Ibu Ningsih, salah
satu guru di sekolah Laylyn untuk meyakinkan jawabannya.
"Tentu saja, Bu!" jawab Laylyn tanpa keraguan.
Mulai dari situ, Laylyn makin giat belajar Bahasa Indonesia. Di manapun dia selalu
belajar. Terkadang orang-orang disekitarnyapun terabaikan. Sungguh sekarang dia gila belajar.
Suatu hari, di tengah matahari mulai turun dari singgasananya, di situlah Laylyn duduk,
di kursi taman, sambil membaca buku. Dia benar-benar serius dengan buku Bahasa Indonesianya
hingga tidak menyadari tiga orang anak datang menghampirinya. Sepertinya mereka dari panti
asuhan di seberang taman.
"Kakak! Tolong ajari kami apa yang Kakak baca di buku itu," ucap salah satu dari anak-
anak itu.
Laylyn yang merasa acara belajarnya terganggu, mulai menatap anak-anak yang jelasterlihat jika umur mereka terpaut jauh dengan dirinya.
"Kakak sibuk, sebaiknya kalian pulang," jawab Laylyn dengan tidak sadar sudah
menjawab mereka dengan nada ketus.
Mendengar jawaban Laylyn, salah satu dari mereka sudah berlinang air mata, dan dua
lainnya mencoba menenangkan. Tidak ada niatan menghibur, meminta maafpun tidak. Laylyn
malah melanjutkan kegiatan belajarnya dan tidak peduli anak itu sudah pergi atau belum.
Tibalah saat pengumuman juara olimpiade Bahasa Indonesia berlangsung. Laylyn sudah
sangat percaya diri dengan hasil yang diraihnya. Namun kenyataan berkata lain, Laylyn
menduduki posisi ke-5.
Laylyn benar-benar kecewa dengan dirinya dan mengurung diri di kamarnya. Ibunya
yang khawatir akan Laylyn, menghampiri anaknya untuk memberi semangat juga masukan.
"Laylyn, kenapa sayang?" tanya Ibunya dengan nada khawatir yang terlihat jelas.
Pertanyaan sang Ibu hanya dijawab dengan gelengan dari Laylyn.
"Ibu tau kamu tidak puas dengan hasilnya. Tapi jangan sampai menyerah begitu. Kamu
sudah berjuang," ucap Ibu Laylyn.
"Dari pada bersedih terus, bagaimana jika kamu mencoba berbagi ilmu yang kamu miliki
kepada orang lain. Ibu rasa, kamu akan cocok," lanjutnya.
Setelah memikirkan perkataan sang Ibu. Di sinilah Laylyn berdiri, di sebuah panti asuhan
yang penuh dengan anak-anak yang haus akan ilmu pengetahuan. Laylyn mengajar Bahasa
Indonesia dan disambut baik oleh mereka.
Laylyn menyadari jika berbagi pengetahuan itu sangat menyenangkan. Ia bersyukur
sudah mendengarkan nasihat ibunya.
Beberapa tahun kemudian, Laylyn sudah menjadi seorang yang sukses dengan menjadi
dosen di salah satu universitas ternama di Indonesia. Dia juga tidak pernah lupa untuk mengajar
Bahasa yang ia kagumi kepada anak-anak panti asuhan. Tentu saja Bahasa itu, Bahasa Indonesia.
"Kakak lihat! Nilai Bahasa Indonesiaku seratus!" seru seorang anak yang membuyarkan
lamunan Laylyn.
"Aku juga, Kak!"
"Iya, Kak. Nilai Bahasa Indonesia kami sempurna. Ini berkat Kakak," ucap salah satu dari
mereka dengan bangga, dan bukan hanya mereka yang senang, Laylynpun bangga dengan hasilyang didapat mereka.
terima kasih kakak semua